Bos BTN Buka-Bukaan Soal Spin Off, 2 Bank Dibidik Jadi Cangkang

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Senin, 12/02/2024 13:15 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Fitriyah Said

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menargetkan proses pemisahan unit usaha syariahnya (UUS), BTN Syariah akan rampung pada bulan April 2024. Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan saat ini pihaknya sedang dalam tahap uji kelayakan atau due diligence untuk mengakuisisi suatu bank syariah untuk menjadi "cangkang" bagi BTN Syariah untuk menjadi bank umum syariah (BUS).

Tanpa mengungkap namanya, Nixon mengatakan ada dua bank syariah yang diincar BTN Syariah dalam proses tersebut. Namun, ia mengatakan salah satu sudah "ditinggalkan" dan yang sedang dalam proses due diligence hanya satu.

"Kenapa akuisisi? Asetnya [BTN Syariah] sudah Rp54,3 triliun. Diberikan waktu maksimal dua tahun untuk punya cangkang untuk jadi BUS sesuai POJK nomor 12 tahun 2023. Jadi diwaijbkan apabila aset telah mencapai di atas Rp50 triliun atau asetnya melebih dari 50% dari aset induknya. Jadi ini sudah memenuhi syarat untuk harus spin off," jelas Nixon pada saat Paparan Kinerja BTN 2023, Menara BTN, Senin (12/2/2024).


Ia menjelaskan proses spin off BTN Syariah tidak bisa cepat dilakukan jika pihaknya menyiapkan perusahaan baru. Berdasarkan berbagai kajian dari konsultan, waktu untuk spin off sendiri tidak cukup.

Nixon menjelaskan, dalam proses due diligence yang sedang berlangsung ada empat objek. Pertama, mengenai financial portfolio. Kedua, terkait hukum, yakni kontrak-kontrak dan perjanjian-perjanjian.

Tiga, terkait teknologi bank, yang mana disebut harus dihitung kapasitas teknologinya. "Karena bank itu is about technology," ujar Nixon.

Keempat, terkait kesiapan SDM. Nixon mengatakan keempat objek itu merupakan yang paling penting dalam proses ini.

Mengenai nilai transaksi dari nilai transaksi, ia tidak bisa mengungkapkannya karena proses due diligence masih belum selesai.

"Kita harapkan kelar di April dan di April itu kami sudah ambil keputusan setelah membaca laporan hasil due diligence-nya. Kalau ditanya struktur transaksi berapa harga, belum bisa dijawab. Karena nanti saya mendahului dari due diligence," pungkasnya.

"Tapi kita masih mengerucut ke satu target objek ini dulu. Dan mudah-mudahan kami fokuskan di sini saja."

Sebelumnya, BTN Syariah dikabarkan akan akuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Komisaris sekaligus pemegang saham Bank Muamalat Andre Mirza Hartawan mengatakan tengah menunggu perkembangan selanjutnya dari aksi korporasi tersebut.

"Ini adalah ranahnya pemegang saham, dan rasanya kalau BTN masuk, nantinya akan dapat memperkuat bisnis Bank Muamalat," katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (12/2/2024).


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: KPR Subsidi Dorong Pemerataan dan Keberlanjutan Sosial-Ekonomi