Bursa Asia Sepi Karena Masih Banyak yang Libur, IHSG Bisa Sumringah?
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan pasar saham di Asia-Pasifik pada Senin (12/2/2024) hari ini secara mayoritas masih libur dalam rangka Imlek 2024, di mana hanya beberapa yang sudah dibuka.
Hanya indeks Nikkei 225 Jepang dan ASX 200 Australia yang sudah dibuka perdagangannya pada hari ini. Nikkei naik 0,1%, sedangkan ASX turun 0,15%.
Sedangkan untuk pasar saham China, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan tidak dibuka karena masih libur dalam rangka Imlek.
Khusus China, libur Imlek akan terjadi sepanjang pekan ini dan baru kembali dibuka pada Senin pekan depan, sehingga sentimen pasar dari China cenderung sepi pada pekan ini.
Di lain sisi, saat pasar saham Asia-Pasifik masih banyak yang libur dalam rangka Imlek, bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Jumat pekan lalu ditutup bervariasi dengan mayoritas menguat.
Pada perdagangan Jumat pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutupmelemah 0,14%. Namun untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup menguat. S&P 500 menguat 0,57%, sedangkan Nasdaq berakhir melonjak 1,25%.
Musim penghasilan yang solid, data inflasi yang membaik, dan ekonomi yang tangguh telah memperkuat reli pasar 2024. Ini juga mendorong S&P untuk ditutup di atas level 5,000 setelah pertama kali menyentuh tonggak tersebut selama sesi Kamis pekan lalu. Indeks ini pertama kali mencapai 4,000 pada April 2021.
Penurunan revisi indeks harga konsumen Desember juga memberikan sentimen positif. Pemerintah menyesuaikan angka tersebut menjadi kenaikan 0,2%, turun dari kenaikan 0,3% yang pertama kali dilaporkan. Angka inflasi inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, tetap sama. Data CPI Januari dijadwalkan akan dirilis minggu depan.
Saham teknologi berkapitalisasi pasar jumbo di AS (mega cap) kembali menguat pada Jumat pekan lalu dan turut menyumbang pada kenaikan S&P di atas 5,000.
Saham Nvidia melonjak 3,6%, sedangkan saham Alphabet melesat lebih dari 2%, sementara Saham semikonduktor juga naik, dengan VanEck Semiconductor ETF melompat 2,2%.
Masa pengumuman laporan pendapatan kuartal keempat terus berlanjut, dengan PepsiCo turun 3,6% akibat kinerja yang di bawah ekspektasi.
Meskipun terjadi penurunan ini, rilis laporan keuangan sejauh ini lebih kuat dari yang diharapkan. Sebanyak 332 perusahaan S&P telah melaporkan hasilnya, dengan sekitar 81% di antaranya melaporkan laba di atas ekspektasi analis.
Kinerja positif ini lebih baik dibandingkan dengan kinerja di atas ekspektasi sebanyak 67% secara kuartalan sejak 1994, berdasarkan data dari LSEG.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)