Market Commentary

Gegara 7 Saham Big Cap Ini, IHSG Gagal Hepi Jelang Libur Panjang

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
07 February 2024 16:42
Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (7/2/2024), menjelang libur panjang dalam rangka Hari Imlek dan Isra Miraj 1445 H.

IHSG ditutup turun 0,17% ke posisi 7.235,15. IHSG bertahan di level psikologis 7.200 pada perdagangan hari ini.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 9,6 triliun dengan melibatkan 19 miliaran saham yang diperdagangkan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 203 saham terapresiasi, 316 saham terdepresiasi dan 246 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi pemberat terbesar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 1,32%. Selain itu, sektor infrastruktur juga menjadi pemberat IHSG yakni sebesar 1,12%.

Selain itu, beberapa saham juga memperberat (laggard) IHSG pada hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi laggard IHSG.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Barito Renewables EnergyBREN-7,765.400-3,57%
Chandra Asri PetrochemicalTPIA-7,185.200-4,15%
Kalbe FarmaKLBF-2,141.500-2,91%
Charoen Pokphand IndonesiaCPIN-2,124.710-2,69%
Amman Mineral InternasionalAMMN-1,687.525-0,66%
Sarana Menara NusantaraTOWR-1,59880-3,30%
Merdeka Copper GoldMDKA-1,402.410-2,03%

Sumber: Refinitiv

Dua emiten konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menjadi pemberat terbesar IHSG pada hari ini, yakni masing-masing 7,8 indeks poin dan 7,2 indeks poin.

Merananya saham BREN dan TPIA terjadi setelah keduanya resmi masuk ke dalam indeks IDX High Dividend 20. Adapun pada hari ini, pengumuman penyesuaian atau rebalancing IDX High Dividen 20, sedangkan periode efektif perubahan hasil rebalancing indeks iniberlaku sejak 5 Februari 2024 hingga 4 Februari 2025.

IHSG menguat di tengah bergairahnya kembali pasar saham global setelah kemarin sempat merana akibat sikap bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang masih hawkish.

Pasar global, utamanya Wall Street berhasil bergairah setelah investor menyambut baik dari rilis kinerja keuangan emiten di AS.

IndeksDow Jones Index (DJI) ditutup menguat 0,37%, S&P 500 bertambah 0,23%, dan Nasdaq Composite naik tipis 0,07%.

Dari setengah perusahaan yang sudah menyampaikan laporan keuangan di S&P, sebanyak 81,2% melaporkan kinerja keuangan di atas ekspektasi.Selain kinerja keuangan perusahaan, pelaku pasar juga masih mencermati sinyal suku bunga The Fed.

Seperti diketahui,Chairman The Fed, Jerome Powell sudah mengisyaratkan jika pemangkasan masih jauh.

Powell dalam wawancaranya di "60 Minutes" di CBS mengatakan jika The Fed akan berhati-hati dalam memangkas suku bunga tahun ini.

"Kami inginmelihat bukti yang lebih meyakinkan jika inflasi melaju ke kisaran 2% sebelum mengambil langkah yang sangat penting berupa pemangkasan suku bunga," tutur Powell, dikutip dariCNBC International.

Powell mengingatkan jika kebijakan pengetatan suku bunga diperkirakan bisa menyebabkan "banyak penderitaan" tetapi hal yang dia takutkan tidak terjadi. Dia menambahkan jika ekonomi AS akan kuat meskipun ada pemilu presiden pada November mendatang.

"Dengan ekonomi yang sangat kuat, sepertinya kita bisa mulai bertanya kapan memangkas suku bunga," tutur Powell.

The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% pada pekan lalu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sesi 1 IHSG Parkir di Zona Hijau, Ditopang Sektor Kesehatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular