Anak Usaha Rencana IPO, Ini Penjelasan PTBA

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Rabu, 07/02/2024 07:30 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA), PT Satria Bahana Sarana (SBS) berencana akan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan, saat ini PT Bukit Asam Tbk (PTBA) fokus untuk meningkatkan kinerja anak perusahaan. IPO adalah salah satu opsi rencana jangka panjang untuk pengembangan bisnis anak perusahaan.

"Untuk pelaksanaannya memerlukan persiapan, kajian, dan koordinasi lebih lanjut," ujarnya saat dihubungi oleh CNBC Indonesia, Rabu (7/2/2024).


Direktur Utama PT SBS Agung Pratama mengatakan langkah aksi korporasi tersebut untuk mendapatkan sumber modal yang bertujuan untuk meningkatkan modal kerja dan memperluas bisnis, serta memberikan kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi stakeholder.

"Harapan kami IPO ini dapat terealisasi sesuai dengan schedule awal," tuturnya.

Sejak diakuisisi oleh PT Bukit Asam melalui PT Bukit Multi Investama (BMI) pada 28 Januari 2015 lalu, PT Satria Bahana Sarana (SBS) telah meningkatkan kompetensi karyawan, melakukan perawatan khusus terhadap peralatan produksi dengan perencanaan peremajaan, dan tetap konsisten serta meningkatkan praktik Good Mining Practice.

"Ketiga hal tersebut selaras dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT SBS," kata Agung.

Sepanjang 2023, PT SBS berhasil mencapai target produksi melebihi RKAP produksi tahun 2023. Pencapaian produksi di tahun 2023 terjadi peningkatan yang signifikan apabila dibandingkan dengan RKAP produksi tahun 2023 dan realisasi tahun 2022.

"Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari dukungan penuh PT BA dan PT BMI selaku induk perusahaan," tuturnya.

Selain itu, untuk terus melanjutkan tren positif PT SBS, telah menyiapkan beberapa rencana yang dapat meningkatkan produktivitas, seperti peremajaan peralatan di beberapa site project dan persiapan rencana project baru.

"Pelaksanaan operasional project baru di tahun 2024, yang kebetulan lokasi project berada di luar wilayah Sumatera Selatan," pungkasnya.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Melantai di Bursa, Merry Riana Bangun Masa Depan Edukasi