PTMP Jadi Sorotan Pelaku Pasar Usai Masuk LQ45, BEI Buka Suara

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
30 January 2024 07:30
Pendiri dan pengendali PT Mitra Pack Tbk, Ardi Kusuma. (Dok. PT Mitra Pack Tbk)
Foto: Pendiri dan pengendali PT Mitra Pack Tbk, Ardi Kusuma. (Dok. PT Mitra Pack Tbk)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan hasil rebalancing emiten-emiten yang berada di indeks LQ45. Dalam daftar terbaru, ada empat saham baru yang masuk dalam indeks yang paling likuid di BEI. Di antaranya, ada emiten kemasan dan suku cadangnya PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) yang mencuri perhatian.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengungkapkan, dalam penetapan konstituen suatu indeks digunakan parameter kuantitatif dan kualitatif termasuk value, volume, frekuensi, rasio fundamental dan parameter lain.

"Dari hal tersebut, saham saham yang masuk dalam IDX30, LQ45, IDX80 dan indeks lainnya yang diumumkan oleh BEI sudah sesuai dengan prosedur yang ada," ujarnya dikutip Selasa (30/1).

Di sisi lain, Jeffrey juga mengaku pihaknya telah menampung banyak masukan dari para pelaku pasar. Sehingga, BEI terbuka untuk melakukan review manual terkait prosedur penyaringan LQ45.

"Prosedur dan manual ini kan sudah 2 tahun tidak kami review, dan dalam kurun waktu tersebut sudah banyak emiten baru yang masuk. Dengan segala skala, kalau itu merubah landscape kami sehingga parameter-parameter itu harus dinaikkan, kami sangat terbuka untuk itu," ungkapnya,

Selain itu, lanjutnya, BEI juga terbuka untuk lebih sering melakukan evaluasi mayor indeks. Saat ini, evaluasi mayor dilakukan BEI selama 6 bulan sekali. "Bahkan kami juga sangat terbuka kalau evaluasi mayor itu tidak dilakukan 6 bulan sekali, bisa kita lakukan lebih sering. Karena MSCI pun sekarang setiap 3 bulan evaluasi mayor," imbuhnya.

"Ini langsung kami kaji, nanti kalau memang disepakati bisa kami lakukan segera. Paling cepat Maret 2024," pungkas Jeffrey.

Mengingatkan saja, Mitra Pack telah mencatatkan sahamnya di BEI pada 6 Maret 2023 lalu dengan harga Rp120 per saham dan berhasil meraih dana segar Rp96 miliar. Perusahaan menyatakan dana tersebut digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha.

Sehari sebelum rebalancing indeks, harga sahamnya tercatat berada di angka Rp 228/saham dengan valuasi hanya Rp 772 miliar. Sementara tiga emiten lain yang masuk (PGEO, MTEL dan MBMA) memiliki kapitalisasi pasar setidaknya Rp 50 triliun.

Selanjutnya, di banding Indika Energy (INDY) yang memiliki valuasi terendah dari 4 emiten yang didepak dari LQ45, valuasinya masih 10 kali lipat PTMP. Sedangkan yang terbesar, TPIA memiliki valuasi lebih dari RP 450 triliun.

Sebagai informasi, pelanggan PTMP berasal dari berbagai industri, seperti makanan olahan, minuman, petrokimia, kosmetik, hingga kesehatan dan farmasi.

Pendiri dan pengendali Mitra Pack adalah Ardi Kusuma melalui kepemilikan tidak langsung di perseroan melalui holding group, yaitu PT Kencana Usaha Sentosa (KUS). Di PT KUS, Ardi Kusuma menguasai sebanyak 70% saham.

Selain itu, Ardi Kusuma yang merupakan Presiden Direktur PTMP juga menjabat sebagai direktur dan pemegang saham di beberapa perusahaan dalam grup yang bergerak di bidang lain, yaitu manufaktur mesin koding, properti, dan akuakultur pembudidaya teripang.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-Tiba Jadi Penghuni LQ45, Ini Profil Mitra Pack (PTMP)

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular