Ramai Pinjol P2P Bangkrut & PHK, Anggota AFTECH Berkurang 10%

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
24 January 2024 15:06
Pinjol paling banyak utangi warga ri
Foto: Judul/ Pinjol paling banyak utangi warga ri/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) tercatat berkurang hampir 10%. Menanggapi hal ini, Executive Director Aftech Aries Setiadi mengakui bahwa penurunan tersebut akibat dampak dari fenomena tech winter.

Aries juga mengungkapkan ada sebanyak 82 sampai 84 perusahaan fintech di bawah naungan AFTECH yang melakukan pemangkasan jumlah karyawan pada tahun 2022 hingga 2023. Hal itu menurutnya juga merupakan dampak dari tech winter.

Ia kemudian menyebut berkurangnya anggota AFTECH sebagai seleksi alam.

"Survival of the fittest, 2022 sampai 2023 itu ada 84 atau 82 perusahaan fintech yang jadi member aftech itu melakukan lay off, jadi itu jadi salah satu indikasi bagaimana tech winter," kata Aries di Media Gathering AFTECH, Kota Kasablanka, Rabu (24/1/2024).

Menurut data AFTECH pada akhir tahun 2022, anggotanya tercatat sebanyak 366 perusahaan. Pada kuartal III-2023, jumlah tersebut turun sebanyak 36 menjadi 330 perusahaan.

Selain itu, Aries mengungkapkan penyebab lainnya adalah banyaknya perusahaan fintech yang mulai kehilangan sumber-sumber pendanaan baru dan kemudian tumbang.

Selanjutnya, penyebab lainnya adalah regulator yang dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tengah melakukan 'bersih-bersih' terhadap perusahaan fintech yang terdaftar dan berizin tetapi kegiatan usahanya fiktif.

"Dari sisi OJK sekarang sudah mulai lebih tertib untuk sandboxing. Jadi, di inovasi keuangan digital di OJK kemarin di akhir tahun itu bagi perusahaan yang tercatat tapi tidak melakukan usaha bisnis itu akhirnya dicabut," ungkap Aries.

Di saat yang bersamaan, ia mengatakan terdapat perusahaan-perusahaan fintech baru yang bertumbuh. Walaupun ia mengakui jumlah pertumbuhan perusahaan baru ini tidak gencar seperti pada masa pandemi, yakni 2021 hingga 2022. Sebab, aktivitas kini sudah kembali normal.

"[Anggota] 2023 yang turun cukup banyak, kita lihat masih ada pertumbuhan tapi mungkin tidak ekspansi di 2021 ke 2022 gitu ya. Kita lihat ini proving time, bahwa fintech ini berjalan dengan baik dengan bisnisnya jalan profitable. Jadi dari mereka juga kelihatannya akan lebih prudent dan hati-hati dalam inovasinya," pungkas Aries.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Batasi Pinjam Pinjol Maksimal 3 Aplikasi, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular