Kinerja Kinclong, Saham BSI (BRIS) Sudah Naik 30% Dalam Sebulan

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
24 January 2024 08:26
Bank Syariah Indonesia
Foto: Dok Bank Syariah Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) terus melesat. BRIS ditutup terapresiasi 3,36% ke posisi 2.160 per saham atau naik 70 basis poin (bps), pada penutupan perdagangan Selasa (23/1/2024).

Nilai transaksi BRIS pada perdagangan kemarin mencapai Rp211,87 miliar dengan melibatkan 98,83 juta lembar saham berpindah tangan sebanyak 1,23 juta kali. Kapitalisasi pasar sebesar Rp99,64 triliun.

Mengutip RTI Business, saham BRIS juga menjadi salah satu saham incaran asing pada perdagangan kemarin. Tercatat, investor memborong BRIS sebanyak Rp25,2 miliar, menjadikannya urutan ketiga di daftar net foreign buy perdagangan Selasa.

Saham BRIS memang belakangan ini terus bergerak di zona hijau. Dalam sepekan terakhir, saham emiten perbankan syariah itu telah melesat 10,77%. Sementara itu, saham BRIS dalam sebulan terakhir telah meroket 30,91% atau bertambah 510 bps.

Namun, melihat secara historis setelah merger, BRIS belum menyentuh rekor tertinggi sepanjang masanya. Adapun rekor tertinggi sepanjang masanya dicetak pada 28 Juli 2021 atau lima bulan setelah selesainya merger.

Pada hari Kamis (18/1/2024), pada saat harga saham BRIS itu menembus Rp2.010 per saham, Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo mengemukakan bahwa pergerakan saham yang positif ini merupakan respon positif dari para investor terhadap pertumbuhan kinerja perseroan.

"Insya Allah kami akan terus mempertahan kinerja positif untuk meningkatkan kepercayaan serta memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada para investor," kata Gunawan.

Investor Relation BSI Rizky Budinanda mengemukakan bahwa pergerakan saham yang semakin bullish selama 3 bulan terakhir merupakan respon positif dari para investor, baik investor domestik dan asing, terhadap saham perseroan.

Dia menambahkan, pergerakan saham perseroan merefleksikan prospek positif pertumbuhan kinerja perseroan, prospek pasar perbankan syariah di Indonesia yang masih under penetrated, serta perbankan Indonesia yang masih tumbuh sehat dan sustain.

"Dengan beberapa hal tersebut, Insya Allah BSI dapat senantiasa berkontribusi positif terhadap pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia dan memberikan manfaat bagi umat serta memberikan potential gain kepada investor atas investasi di saham BRIS," kata Rizky.

Kenaikan saham BRIS hingga kapitalisasi pasarnya yang kembali meningkat tak lepas dari kinerja fundamental BRIS. Berdasarkan laporan keuangan Perseroan hingga November 2023, laba bersih bank syariah hasil merger tiga anak usaha BUMN ini tercatat sebesar Rp5,1 triliun naik 30% (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan pembiayaan yang disalurkan yaitu mencapai Rp 235,01 triliun, naik sekitar 14% yoy.

BSI juga menjaga kualitas asetnya tetap prudent. Hal ini terbukti dengan pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) gross yang turun menjadi 2,15% dibandingkan dengan posisi November 2022 sebesar 2,53%.

Ke depannya, dengan hampir 20 juta nasabah dan penetrasi perbankan syariah yang masih dinilai rendah saat ini, potensi pertumbuhan BRIS masih sangat menjanjikan.

Di lain sisi, BRIS optimis bahwa pertumbuhan laba secara tahunan akan tumbuh di atas 30% pada 2023. Bila berkaca pada laporan keuangan kuartal III-2023, laba bersih BSI tembus Rp 4,2 triliun hingga September 2023. Realisasi tersebut naik 31,04% secara tahunan (year-on-year/yoy).


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geser UNTR, BRIS Masuk Daftar 20 Emiten Paling Berharga di Bursa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular