DPK Bank Masih Seret, Cuma Tumbuh 3,8% per Desember 2023

Muhammad Khadafi, CNBC Indonesia
22 January 2024 11:15
Gedung BI
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dalam tiga bulan terakhir 2023 terbilang seret. Per Desember, DPK yang dihimpun bank hanya naik 3,8% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 8.234,2 triliun. 

Giro menjadi komponen DPK dengan pertumbuhan yang paling banyak mengalami kontraksi pada penghujung tahun. Sebagai perbandingan, pada awal semester II/2023, giro tumbuh 13% yoy, sedangkan Desember 2023 hanya 3,9% yoy. 

Kemudian tabungan dan deposito pada awal semester II/2023, masing-masing tumbuh 2,9% yoy dan 6,9% yoy. Per Desember 2023, kedua komponen naik 2% yoy dan 5,4% yoy. 

Berdasarkan kepemilikan, dana milik korporasi di perbankan naik 5% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya 3,1% yoy. Pada periode yang sama, dana perorangan naik 3,2% yoy, lebih rendah dari bulan sebelumnya, yakni 5,1% yoy. 

Seretnya pertumbuhan DPK, diikuti dengan naiknya suku bunga deposito 1-12 bulan. Suku bunga deposito 1 bulan naik 21 basis poin (bps) menjadi 4,71%, deposito 3 bulan naik 26 bps menjadi 5,26%, deposito 6 bulan naik 20 bps menjadi 5,52%, dan deposito 12 bulan naik paling tinggi atau 37 bps menjadi 5,74%.

Sementara itu, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2024, Bank Indonesia (BI) tidak lagi mencantumkan pertumbuhan DPK. BI hanya memaparkan perkembangan kredit perbankan dan ketahanan likuiditas bank yang diukur dari rasio alat likuid terhadap DPK (AL/DPK).

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan DPK tidak sepenuhnya menujukkan kemampuan pembiayaan. Ada beberapa komponen lain sehingga bisa menggambarkan lebih jelas pembiayaan dari perbankan.

"Jangan kemudian kemampuan funding hanya diukur dari DPK. Kalau kita lihat sisi asetnya bank itu ada kredit ada surat-surat berharga dan tentu juga yang komponen near cash," kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (17/1/2024)

Adapun pertumbuhan DPK per Desember 2023 tidak sejalan dengan laju penyaluran kredit pada bulan yang sama. Kredit pada penghujung 2023 melesat 10,3% yoy menjadi Rp 7.044,8 triliun. 

Korporasi memimpin pertumbuhan dengan 11,6% yoy, sedangkan kredit yang disalurkan kepada perorangan naik 9% yoy.

Berdasarkan penggunaan, kredit investasi tumbuh paling tinggi, yakni 11% yoy. Kemudian diikuti kredit modal kerja 10,7% yoy dan kredit konsumsi 8,9% yoy.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rasio Likuiditas Bank Susut Lagi! BI: Masih Memadai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular