J Trust Bank Pakai Strategi Ini untuk Maksimalkan Pendanaan

Paulus Yoga, CNBC Indonesia
18 January 2024 11:00
J Trust Bank
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam menjalankan fungsi intermediasinya, institusi perbankan mengandalkan dana dari masyarakat atau DPK (DPK). Pengelolaan pendanaan atau funding di industri perbankan memiliki strategi khusus, karena bila berlebih akan menekan beban bunga. Namun apabila kurang, akan membatasi ruang gerak untuk menyalurkan kredit.

Seiring dengan semakin kompetitifnya produk dan layanan perbankan, tidak bisa dimungkiri dana murah atau yang terdiri dari giro dan tabungan (CASA) menjadi salah satu pos pendanaan yang dikejar oleh institusi perbankan. Dana berbiaya rendah ini akan menjadi pilar pendapatan bunga bersih bank, yang tentunya menjadi salah satu penopang laba. Selain tentunya dari penyaluran kredit, yang pasti harus tetap dijaga kualitasnya.

Sebagai salah satu bank yang tengah ekspansif menyalurkan pembiayaan, PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC) atau J Trust Bank turut membidik CASA. Pertumbuhan dana murah tidak terlepas dari pertumbuhan DPK secara keseluruhan.

Secara total, perseroan menargetkan pertumbuhan DPK 15,7% dan penyaluran kredit meningkat 17,5% di 2024

"Yang kami mau fokus adalah lebih banyak di produk-produk CASA, low cost funding seperti tabungan dan giro baik individu atau korporasi," tukas manajemen J Trust Bank kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

Untuk itu, bank yang menjadi bagian dari J Trust Group ini menyiapkan berbagai strategi, karena perebutan dana murah di industri perbankan sangat kompetitif. Untuk mendukung rencana tersebut, menurut salah satu manajemen perseroan, dari sisi kanal elektronik pihaknya terus mempersiapkan pengembangan fitur dan layanan perbankan sesuai dengan kebutuhan para nasabah.

Dari sisi produk, J Trust Bank yang eksis di Indonesia sejak 2015 bakal mendorong penetrasi produk giro dan tabungan. Untuk produk tabungan, lanjutnya, J Trust Bank akan mempercantik fitur dan programnya. Bank berkode saham BCIC ini memiliki beberapa produk tabungan seperti Tabungan J Trust, Tabungan Rencana J Trust, Tabungan J Trust One, Tabungan-Ku, Tabungan J Trust, Tabungan TORA, Tabungan Valas, Deposito J Trust, Giro J Trust, dan Valas J Trust.

"Mudah, kalau kita nabung di TORA maka punya akses ke ATM seluruh Indonesia. Murah karena tidak ada biaya administrasi bulanan, dan bunganya kompetitif," sambung manajemen J Trust Bank.

Dia menambahkan, bahwa salah satu program unggulan yang ditawarkan bagi nasabah tabungan adalah program gratis biaya tarik tunai lewat mesin ATM. "Bisa gratis tarik tunai 4 kali sehari, atau sebulan 120 kali di jaringan ATM Prima dan Bersama," jelasnya.

Sedangkan untuk giro, perseroan akan memaksimalkan program payroll. Terutama dengan memperkuat positioning di perusahaan perusahaan Jepang yang beroperasi di Tanah Air.

"Toh memang spesifik kan owner-nya Jepang. Mereka bisa patching on perusahaan dan karyawannya juga," tukas salah satu manajemen.

Hal tersebut juga selaras dengan strategi perseroan yang membidik high net worth individual yang notabene tentu memiliki bisnis dan perusahaan sendiri. Di sini lah peran produk deposito sebagai entry point ke produk giro.

"High end individual, konglomerasi karena biasanya business owner. Kami masuk ke bisnis owner baru masuk ke perusahaan atau bisnisnya. Yang bisa kami jual rate corporate funding. Kita bisa compare dengan KBMI 4, kami cukup kompetitif," tutur manajemen.

Dia menjelaskan, kepada nasabah perseroan menyampaikan bahwa secara fasilitas fitur-fitur J Trust Bank tidak kalah. Terkait dengan produk-produk funding juga dilengkapi layanan digital banking, payroll dan cash management.

Upaya menjala dana murah yang dilakukan perseroan mampu mendorong perbaikan biaya dana atau cost of fund dari tahun ke tahun. Dari catatan CNBC Indonesia, tren biaya dana J Trust Bank ada di posisi 6,95% pada 2019. Membaik secara berturut-turut menjadi 6,73%, 4,87% dan 4,73% pada 2020, 2021 dan 2022.

Per akhir September 2023, perseroan mencatat pendanaan sebesar Rp 29,73 triliun, meningkat 26,16% dari Rp 23,57 triliun pada triwulan III-2022. Sementara kinerja perkreditan tumbuh 34,04% year on year dari Rp 17,61 triliun menjadi Rp 23,60 triliun pada kuartal III-2023.

Perkembangan kinerja kredit dan pendanaan membawa rasio kredit terhadap DPK J Trust Bank ada di level 79,37% per akhir September 2023 dari sebelumnya 74,71% di akhir September 2022. Posisi LDR ini mengisahkan strategi manajemen J Trust dalam mengelola pendanaan untuk menopang pertumbuhan kredit. LDR yang masih terjaga di bawah level 80% membuat bank masih memiliki cukup banyak ruang untuk menjalankan fungsi intermediasi, tanpa harus dihantui tekanan untuk menarik lebih banyak DPK.

"Kami tidak akan dapat mencapai semua hal ini tanpa dukungan dari seluruh nasabah, dan saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kami atas kesetiaan dan kepercayaan yang diberikan kepada J Trust Bank," ujar Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai dalam keterangan tertulis.

 


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sugoi! Mesin J Trust Bank Melaju Selama Pandemi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular