BI: Inflasi RI Tetap Aman di 2024, Sesuai Target 1,5%-3,5%

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
17 January 2024 14:49
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Januari 2024 dengan Cakupan Triwulanan. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Januari 2024 dengan Cakupan Triwulanan. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) optimistis laju inflasi di dalam negeri tetap terkendali di level sasaran 1,5%-3,5% pada 2024. Hal ini disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewat Gubernur (RDG) BI pada Rabu (17/1/2024).

Untuk mencapai target ini, Perry mengungkapkan akan terus memperkuat respons kebijakan moneter dan inovasi untuk meningkatkan efektivitas dalam memastikan inflasi tetap terkendali dan stabil.

"Respons kebijakan moneter tersebut terutama melalui konsistensi kebijakan suku bunga dan stablitasi nilai tukar," kata Perry, Kamis (17/1/2024).

Lebih lanjut, mengenai laju inflasi tahun 2023, BI mengungkapkan realisasi inflasi sebesar 2,61% (year on year/yoy) yang lebih rendah dari 5,51% (yoy) pada 2024.

Menurut Perry, penurunan ini terjadi akibat terjaganya sejumlah komponen inflasi dan hasil dari konsistensi kebijakan BI yang pro-stability serta sinergi erat BI dan pemerintah baik di pusat dan daerah.

BI mencatat inflasi inti sebesar 1,80% pada 2023. Ini dipengaruhi oleh imported inflation yang rendah ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran dan kapasitas perekonomian yang masih besar serta respons permintaan domestik.

Kemudian inflasi volatile food atau pangan bergejolak tercatat mencapai 6,73%. Perry mengatakan terkendalinya inflasi pangan ini merupakan hasil dari sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah dalam GNPIP.

Sementara itu, inflasi administered prices atau harga yang diatur pemerintah tetap rendah di kisaran 1,72%. Ini sejalan dengan kebijakan penyesuaian harga komoditas oleh pemerintah yang minim. Artinya, tidak ada kenaikan harga BBM atau tarif listrik dan lain sebagainya yang signifikan dan mempengaruhi harga-harga barang di pasar.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BI: Base Effect Hilang di September, Inflasi Bakal Turun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular