
Likuiditas Bank di RI Menguat, BI Pede Kredit Tumbuh Dua Digit

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa ruang likuiditas perbankan masih terbilang kuat untuk mendorong pertumbuhan kredit.
"Likuditas perbankan lebih dari cukup," katanya dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Januari 2023, Rabu (17/1/2023).
Sebagai informasi, tahun ini BI memperkirakan pertumbuhan kredit naik 10%-12% pada 2024.
Perry menjabarkan bahwa alat likuid per DPK (AL/DPK) per Desember 2023 sebesar 28,73%. Angka ini naik bila dibandingkan dengan posisi November 2023, yakni 26,04%.
Sebagai informasi, likuiditas menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Pasalnya pada Oktober dan November pertumbuhan DPK hanya sekitar 3% secara tahunan. Padahal pada periode yang sama, kredit naik sekitar 9% yoy.
Sementara itu, BI melaporkan kredit perbankan sepanjang 2023 naik 10,38% yoy. Angka ini berada dalam kisaran atas perkiraan Bank Indonesia.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi dan modal kerja, masing-masing, tumbuh 12,26% yoy dan 10,05% yoy.
Sementara itu secara sektoral, pengangkutan jasa, perdagangan, serta listrik dan gas air menopang pertumbuhan kredit tahun lalu.
Adapun per November 2023 pertumbuhan DPK tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK perorangan yang tumbuh sebesar 5,1% secara tahunan, sementara DPK korporasi tumbuh sebesar 3,1 % secara tahunan.
Selanjutnya, pada giro perbankan tumbuh 3,4% (yoy), atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 1,8% (yoy). Sementara untuk tabungan tumbuh sebesar 2,5% (yoy) yang angkanya relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan Oktober 2023.
Sementara itu, simpanan berjangka tumbuh 5,2% (yoy), setelah tumbuh 6,9% (yoy) pada bulan sebelumnya.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bankir Teriak Likuiditas, Ketakutan Jokowi Terbukti Benar?
