
Tahun Politik Ramai Perusahaan Politisi Galang Dana IPO, Apa Kata BEI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki tahun politik yang akan digelar tahun ini beberapa pengusaha sekaligus politikus membawa perusahaan miliknya untuk menggalang dana di pasar modal dengan melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offring/IPO).
Seperti diketahui, ada 3 emiten yang baru milik seorang politikus melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di antaranya, Politisi Partai Golkar Singgih Januratmoko yang membawa PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) dengan meraup dana IPO sebesar Rp 80 miliar pada akhir November 2023.
Kemudian PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) Politisi PKB Sudjatmiko yang menggalang dana Rp 125 miliar melalui IPO pada 5 Januari 2024. Serta, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) atau AKP Nickel Mining yang hari ini baru saja meresmikan sahamnya di IPO.
Merujuk dokumen IPO AKP Nickel Mining, entitas induknya adalah PT Dwidaya Mega Investama yang dimiliki Herman Herry Adranacus. Herman merupakan anggota DPR dari fraksi PDIP dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II sejak 2004 dan berturut selama empat periode sampai sekarang.
Selain itu sang anak yaitu Stevano Andranacus yang menjadi Direktur Utama NICE kini maju menjadi caleg DPR dari dapil yang sama.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman merespon, BEI sangat terbuka bagi perusahaan yang ingin menggalang dana melalui pasar modal dengan catatan harus memenuhi syarat dan aturan yang berlaku.
Iman mengaku, dalam memuluskan aksi korporasi tersebut pihaknya tidak mendapat tekanan apapun dan tidak memberikan perlakukan khusus.
"Sampai hari ini tidak ada," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (9/1).
Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik. Pihaknya memastikan setiap perusahaan yang lolos IPO telah memenuhi persyaratan.
"Kami pastikan setiap yang telah memenuhi persyaratan IPO," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tembus 300 Ribu Pengguna, Medsos Asli RI Ini Mau IPO