
Pembiayaan Multifinance Melambat, Pinjol P2P Lending Makin Agresif

Jakarta, CNBC Indonesia - Piutang pembiayaan sepanjang 2023 masih tumbuh positif, namun tumbuh melambat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan piutang multifinance naik 14,14% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 467,39 triliun.
Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan piutang mulitifinance terbilang melambat, di mana per Oktober 2023 naik 15,02% yoy.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman mengatakan bahwa utamanya kinerja tersebut disokong oleh modal kerja dan investasi, yang masing-masing tumbuh 17% yoy dan 10% yoy.
"Profil risk perusahaan pembiayaan, NPF nett tercatat 0,72%, sedangkan Oktober 0,78%. Dan NPF gross 2,54%, di Oktober 2,57%, dengan gearing ratio positif tercatat 2,21 kali," kata Agusman dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Desember 2023, Selasa (9/1/2024).
Sementara itu, pada periode yang sama modal ventura mengalami kontraksi 2,61% yoy menjadi Rp 17,39 triliun. Angka ini lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya, di mana per Oktober merosot 2,9% yoy.
Agusman melanjutkan, pertumbuhan fintech P2P lending semakin kencang, yakni 18,05% yoy per November 2023 menjadi Rp 59,38 triliun. Sebagai informasi pada bulan sebelumnya penyaluran kredit dari P2P lending tumbuh 17,66% yoy. "Tingkat TWP90 dalam kondisi terjaga 2,81%, di Oktobe 2,89%," katanya.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tegakan Regulasi, Ini Langkah Hukum yang Dilakukan OJK
