Bank Dapat "Bonus" dari BI, Bisa Buat Topang Kredit

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 21/12/2023 14:51 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonersia Perry Warjiyo memaparkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Desember 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia mencatat kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (LKM) sejak 1 Oktober 2023 telah meningkatkan likuiditas perbankan Rp 55 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa total tambahan likuiditas dari insentif KLM mencapai Rp 163,3 triliun. 


Perkembangan likuiditas tersebut berdapmpak positif ke suku bunga. Imbal hasil dari deposito 1 bulan dan bunga kredit November 2023 tetap terjaga yaitu masing-masing pada level 4,64% dan 9,29%.

"BI akan terus perkuat efektifkas KLM untuk mendorong penyaluran kredit perbankan ke sektor-sektor yang punya daya ungkit besar untuk dukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," katanya dalam Rapat Dewan Gubernyr BI Desember 2023, Kamis (21/12/2023).

Sementara itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Indonesia kembali melambat per November 2023.

BI melaporkan pada bulan ke-11 tahun ini DPK hanya tumbuh 3,04% secara tahunan (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 3,9% yoy.

Pada periode yang sama, rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 26,04%, turun dibandingkan bulan sebelumnya 26,36%.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Syarat" Suku Bunga BI Bisa Turun Lebih Cepat Dari The Fed