Erick Wanti-Wanti Vale Soal Divestasi: Harganya Harus Fair!

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
19 December 2023 14:52
Pemerintah menyebar bantuan sosial (bansos) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Langkah ini diambil demi membuat harga beras turun setelah inflasi yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir.  (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Pemerintah menyebar bantuan sosial (bansos) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Langkah ini diambil demi membuat harga beras turun setelah inflasi yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali mewanti-wanti PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terkait rencana pelepasan saham alias divestasi 14% sahamnya kepada Holding BUMN Pertambangan MIND ID.

Erick menegaskan, valuasi harga divestasi yang ditawarkan Vale harus adil, walaupun nantinya MIND ID hanya memegang akumulasi 34% dari saham PT Vale Indonesia, bukan 51% seperti yang diharapkan.

Seperti diketahui, saat ini Indonesia total sudah memegang sekitar 41% di PT Vale Indonesia, antara lain 20% telah dimiliki MIND ID dan 21,18% dimiliki publik melalui Bursa Efek Indonesia.

Rencananya, Vale akan melepas 14% lagi kepada MIND ID, sehingga kepemilikan saham MIND ID di Vale menjadi 34%.

"34%-nya harus dapat. Tapi, valuasi harganya kita musti fair, karena ini barang kita kok. Kita bukan nggak friendly sama investasi asing," tegasnya di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

"Kita harus 34%, kita sudah ngalah nggak 51%, karena setelah diskusi ketika dulu divestasi 20%-nya Pemerintah Indonesia tidak mengambil. Itu kebijakan bukan berarti pemerintah salah, enggak. Tapi sudah masuk komposisi 51%," tuturnya.

Meski tidak menyebutkan nilai yang ditawarkan Vale, namun Erick menyebut, harga tersebut masih mahal. Oleh karena itu, pihaknya masih terus bernegosiasi.

"Masih negosiasi. Pokoknya selama-lamanya sampai kita dapat yang kita mau," ucapnya.

Seperti diketahui, perjanjian pendahuluan divestasi antara MIND ID dengan Vale Canada Ltd dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd telah dilakukan di San Francisco, Amerika Serikat, Jumat (17/11/2023). Penandatanganan divestasi 14% saham ini turut disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Divestasi ini akan menjadikan MIND ID sebagai pemegang saham terbesar Vale, sehingga MIND ID dan Vale Canada bisa melakukan kontrol bersama atas Vale," kata Jokowi dalam keterangan, Sabtu (18/11/2023).

Dalam perjanjian itu, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd akan mendivestasikan kepemilikan sahamnya di PT Vale Indonesia Tbk kepada MIND ID, sehingga Mind ID akan menjadi pemegang saham terbesar perseroan.

Divestasi saham Vale ini diperlukan sebagai salah satu syarat agar perpanjangan kontrak tambang PT Vale Indonesia menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dapat dilakukan.

Kontrak Karya PT Vale Indonesia akan berakhir pada Desember 2025 mendatang. Agar kontrak bisa diperpanjang dan berubah menjadi IUPK, maka perusahaan harus mendivestasikan sebagian besar sahamnya kepada pemilik Indonesia.

Saat ini kepemilikan Indonesia di PT Vale Indonesia Tbk (INCO) antara lain melalui MIND ID 20% dan sekitar 21,18% tersebar di pasar saham Indonesia. Artinya, jika penambahan saham hanya 14%, maka MIND ID akan memiliki 34% saham Vale.

Sementara, pemegang mayoritas saham INCO sendiri saat ini masih dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan komposisi 43,79% saham, kemudian Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) sebesar 15,03%.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deal! Menteri ESDM Setujui Divestasi Saham Vale, Ini Bocoran Harganya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular