Rupiah Melemah Lagi, Kabar Gembira dari AS Kurang Ampuh
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah justru melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah angin segar melemahnya data tenaga kerja AS. Melansir data Refinitiv, mata uang Garuda ada di posisi Rp 15. 505 atau melemah tipis 0,03% pada perdagangan hari ini, Rabu (6/12/2023) pukul 09:14 WIB.
Pelemahan ini memperpanjang derita rupiah. Sebagai catatan, rupiah ditutup melemah 0,32% pada perdagangan kemarin, Selasa (5/12/2023) di angka Rp15.500/US$. Pelemahan ini mematahkan tren penguatan yang terjadi dua hari beruntun.
Rupiah justru melemah di tengah kabar baik dari data yang telah lowongan pekerjaan AS yang turun.
Jumlah lowongan pekerjaan mengalami penurunan sebesar 617.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,73 juta pada Oktober 2023, menandai level terendah sejak Maret 2021 dan berada di bawah konsensus pasar sebesar 9,3 juta.
Melemahnya data tenaga kerja ini diharapkan ikut membuat inflasi AS semakin dingin karena semakin banyak warga AS yang mengurangi belanja, terutama bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan.
Rilis data lowongan pekerjaan terbaru ini meningkatkan optimisme para pelaku pasar jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera melunak.
The Fed sendiri akan menggelar pertemuan pada 12-13 Desember 2023.
Berdasarkan perangkat Fedwatch Tools,para pelaku pasar yakin sebesar 99,9% bahwa The Fed akan menahan suku bunga di 5,25% - 5,5%. Bahkan diperkirakan akan turun pada Maret 2024. Optimisme hal ini sudah mencapai 57,1%.
Pada hari ini investor juga akan mencermati sejumlah data dari Amerika Serikat seperti neraca perdagangan dan produktifitas pekerjaan selain pertanian.
(mae/mae)