Erick Thohir Blak-Blakan Soal Rencana Merger AP I dan AP II

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Selasa, 05/12/2023 09:25 WIB
Foto: PT Angkasa Pura II, pengelola 20 bandara di Indonesia, pada 2022 berhasil lepas dari jerat pandemi COVID-19. (Dok. PT Angkasa Pura II)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menyatukan (merger) dua operator bandara pelat merah, yaitu PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero). Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dibutuhkan tiga bulan untuk menyelesaikan proses ini.

"Mengenai AP ini, rencana perlu 3 bulan. Jadi tahun ini sudah ada penjajakan awal," ujar Erick saat Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN, Senin (4/12/2023).

Ia membeberkan bahwa industri bandara di berbagai negara sudah berubah, yakni mengoptimalkan ruang dalam bandara. Maka dari itu, Indonesia harus mengantisipasi perubahan tersebut.


"Kita harus juga mengantisipasi bahwa kadang-kadang kita di airport ini terjebak untuk visual dari luarnya. Jadi gedungnya bagus, tetapi kalau kita lihat dari benchmarking di beberapa negara, sebenarnya gedung luarnya biasa saja tapi di dalam yang harus bagus di dalamnya harus menjadi bener-bener tempat nyaman," jelas Erick.

Dalam upaya tersebut, Kementerian BUMN akan memetakan ulang pembangunan bandara-bandara yang bertujuan wisata seperti Bali dan Jakarta. Ia mengatakan, bandara di Bali sudah berubah tetapi di Jakarta, yang merupakan bandara dengan traffic tertinggi, belum berubah.

Sementara itu, bandara di berbagai daerah yang menjadi fasilitas pendukung tidak perlu mewah. Sehingga, kata Erick, investasi di bandara bisa cukup besar sesuai dengan target pasarnya.

Erick juga mengungkapkan bahwa pemulihan industri pariwisata Indonesia lebih lambat dibandingkan dengan negara lain. Sebab, lebih banyak perjalanan keluar ketimbang yang masuk, dan disebabkan oleh akses yang terlalu mudah.

"Kalau kita benchmarking dengan beberapa negara seperti Amerika, China, Jepang itu airport-nya tidak sebanyak kita. Nah, ini yang tetap kita dorong," katanya.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BEI Minta Kejelasan Isu Merger GOTO & Grab