
Sah! BSI Dapat Lisensi Penuh Beroperasi di Dubai

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. resmi mendapatkan lisensi penuh untuk beroperasi di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa dengan lisensi tersebut BSI dapat memperkuat kontribusinya dalam mengembangkan bisnis global korporasi dan juga entitas bisnis dari Indonesia di UEA dan kawasan Timur Tengah.
"Kami juga terus mendorong BSI untuk membantu para pengusaha Indonesia yang ingin melakukan ekspansi di kawasan ini. Terutama untuk penguatan industri halal Indonesia serta industri keuangan syariah di Tanah Air," tulis Erick dikutip Kamis (30/11/2023).
Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa dengan lisensi penuh di Dubai, perusahaan yang dia pimpin dapat menjalankan layanan transaksi ekspor dan impor, penggalangan dana, hingga kredit sindikasi.
Selama ini seluruh transaksi perdagangan antara perusahaan Indonesia dengan Timur Tengah dikuasai oleh bank asing. Pasalnya tidak ada bank dari Indonesia yang mengambil ceruk pasar tersebut.
Hal ini menjadi penting seiring dengan target BSI menjadi bank syariah global. Hery berharap BSi dapat bersaing di panggung dunia dengan produk yang lebih canggih dan disertai layanan lengkap yang memadai.
Sementara itu, BSI membukukan laba bersih Rp 4,2 triliun per September 2023, naik 31,04% yoy. Salah satu pendorong laba bersih adalah pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) yang naik 12,44% yoy.
Kinerja sepanjang 9 bulan pertama tahun ini juga membuat rasio profitabilitas perusahaan meningkat. Tingkat pengembalian aset atau return on asset BSI naik dari 2,08% menjadi 2,3%. Hal ini menggambarkan bahwa BSI bukan hanya tumbuh dari segi aset, tapi kemampuan mengelolanya juga meningkat.
Sebagai informasi, saat ini Bank Mandiri menguasai 51,47% saham BRIS. Kemudian BRI dan BNI, masing-masing, 15,38% dan 23,24%. Pemerintah Republik Indonesia menggenggam satu lembar saham dwiwarna dan membuatnya menjadi pengendali.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BSI Ungkap Pendorong Pembiayaan Bisa Tumbuh 16% di Semester I