Gubernur BI: Dunia Masih Bergejolak!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 29/11/2023 19:44 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa ekonomi global masih dibayangi oleh gejolak akibat kondisi geopolitik dan perang dagang.

"Dunia masih terus bergejolak perang Rusia-Ukraina, Perang Dagang AS dan Tiongkok dan kini konflik Israel-Palestina," papar Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Rabu (29/11/2023).

Tidak hanya itu, Perry mengungkapkan tantangan lainnya adalah fragmentasi geopolitik dan ekonomi. Akibatnya prospek ekonomi global meredup pada 2024 dan bersinar lagi pada 2025. Perry pun menegaskan ketidakpastian masih tinggi dengan lima karakteristik.


Pertama, perlambatan dan divergensi pertumbuhan. Ekonomi global diperkirakan tumbuh 2,8% pada 2024, sebelum meningkat ke level 3% pada 2025.

"AS masih baik Tiongkok melambat India, Indonesia tumbuh tinggi," tegas Perry.

Kedua, penurunan inflasi lambat meski pengetatan moneter agresif di negara maju baru turun 2024 itupun masih di atas target karena harga energi pangan global dan keketatan pasar tenaga kerja.

Ketiga adalah fenomena higher for longer Fed Fund Rate. Perry mengatakan imbal hasil US Treasury masih tinggi pada 2024. Hal ini karena bengkaknya utang AS.

Keempat, fenomena strong dolar dolar AS masih kuat akibat tekan depresiasi nilai tukar di seluruh dunia termasuk rupiah.

Kelima, lanjut Perry, fenomena cash is the king. BI melihat pelarian modal dalam jumlah besar emerging ke negara maju sebagian besar ekonomi AS karena tingginya suku bunga dan kuatnya dolar.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Syarat" Suku Bunga BI Bisa Turun Lebih Cepat Dari The Fed