Mau Investasi Saham di Tahun Politik? Perhatikan Hal Ini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
28 November 2023 18:55
Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesta demokrasi, Pemilu 2024 merupakan peristiwa politik yang ditunggu banyak orang. Begitu juga dari segi bisnis dan investasi.

Namun Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gustamengatakan, pada tahun ini salah satu yang harus dicermati investor adalah dinamika politik dan keamanan ke depan.

Untungnya sejauh ini, menurut Nafan, Pemilu di Indonesia berjalan dan terlaksana dengan baik.

"Selama ini stabilitas politik dan keamanan terjaga dengan baik, dan kondusif bagi perekonomian domestik. Jika berjalan seperti itu, maka ekonomi juga akan kondusif," jelas Nafan kepada CNBC Indonesia, Senin (27/11/2023).

Namun Nafan tidak memungkiri biasanya memasuki tahun politik market akan bergerak sideways. Di sisi lain, Nafan menyebut hal ini masih positif selama tidak ada kerusuhan dan stabilitas keamanan terjamin.

"Peluang berinvestasi di saham pada tahun depan tetap terbuka lebar. Apalagi perekonomian masih bagus di 5% sehingga bisa memberikan perspektif bagi pelaku pasar, baik lokal dan internasional, yang berarti proses demokrasi kita berjalan lancar dan ekonomi relatif stabil. Kalau sudah ada pemenang market akan price in dan IHSG bullish," tegas Nafan.

Namun menurut Nafan ada beberapa hal yang harus tetap diwaspadai seperti rilis-rilis ke depan, termasuk pengumuman The Fed terkait suku bunga, termasuk potensi soft landing. Sedangkan dari dalam negeri hal-hal yang mempengaruhi stabilitas keamanan juga sangat berpengaruh.

Peluang di Tahun Politik

Meskipun tahun politik bisa menjadi waktu yang menantang untuk berinvestasi di pasar saham, ada beberapa strategi dan rekomendasi yang dapat membantu investor menghadapi situasi ini dengan lebih baik.

1. Diversifikasi Portofolio

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko dalam situasi politik yang tidak pasti adalah dengan diversifikasi portofolio. Diversifikasi melibatkan penempatan dana di berbagai jenis saham dan aset lainnya. Dengan cara ini, jika satu investasi mengalami penurunan, yang lain mungkin tetap stabil atau bahkan naik.

2. Teliti Emiten Fundamental Kuat

Saat memilih saham, penting untuk melakukan analisis fundamental yang teliti. Ini berarti memeriksa kesehatan keuangan perusahaan, pertumbuhan pendapatan, dan manajemen yang kuat.

3. Cermati Sektor Potensial

Tidak semua sektor akan dipengaruhi secara seragam oleh hasil pemilu. Beberapa sektor mungkin lebih peka terhadap perubahan politik daripada yang lain. Misalnya, sektor infrastruktur mungkin mendapat dorongan jika ada fokus pada pembangunan proyek-proyek besar. Teliti sektor-sektor yang berpotensi dan pertimbangkan untuk berinvestasi di dalamnya.

Untuk konteks lainnya, saham-saham pertambangan terutama tambang nikel juga berpotensi mendapat 'berkah' apabila program hilirisasi nikel, termasuk soal kendaraan listrik (electric vehicle/EV), ala Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dilanjutkan oleh capres-cawapres terpilih.

4. Pantau Berita Politik dan Ekonomi

Memantau berita politik dan ekonomi dengan cermat akan membantu memahami perkembangan politik terbaru dan bagaimana itu dapat memengaruhi pasar saham. Informasi adalah kunci dalam pengambilan keputusan investasi yang baik.

5. Tetapkan Rencana Investasi

Pertimbangkan apakah hasil pemilu akan mempengaruhi tujuan-tujuan tersebut. Tidak perlu panik dan menjual saham secara impulsif karena perubahan sementara di pasar. 

Nah kalau sudah awas akan strategi dan rekomendasi investasi saham, jangan ragu-ragu untuk memulai investasi


(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemeriahan Kelas Belajar Saham InvestasiKu Bareng Holi Aziz

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular