Aliran Dana Asing Mengalir ke RI, Rupiah Lanjut Perkasa?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
Selasa, 28/11/2023 06:45 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat loyo dalam sepekan lalu, kini rupiah tampak mulai menunjukkan keperkasaannya dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) sejalan dengan derasnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik.

Melansir data Refinitiv, rupiah ditutup menguat pada posisi Rp15.490/US$ atau menguat 0,45% sepanjang perdagangan kemarin, Senin (27/11/2023). Penguatan ini berbanding terbalik dengan pelemahan yang terjadi pada Jumat (24/11/2023) sebesar 0,06% dan merupakan posisi terkuat sejak 21 November 2023.


Posisi rupiah kemarin cukup perkasa di tengah banjir-nya dana asing yang masuk selama dua pekan beruntun. Bank Indonesia (BI) menunjukkan data transaksi selama 20-23 November 2023 dimana investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,03 triliun (beli neto Rp1,59 triliun di pasar SBN, beli neto Rp300 miliar di pasar saham, dan beli neto Rp5,13 triliun di SRBI.

Sementara itu pada pekan ketiga November 2023, total aliran dana asing masuk Rp7,33 triliun.

Penguatan rupiah juga tak lepas dari pelemahan yang terus terjadi pada indeks dolar AS. Selama November ini, DXY terpantau telah turun lebih dari 3%. Hal ini lantaran sikap bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang tampak mulai melunak.

Alhasil, para pelaku pasar melalui perangkat CME Fedwatch menunjukkan bahwa kemungkinan besar The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan pada posisi saat ini di 5,25-5,5%. Bahkan cut rate diekspektasikan akan terjadi antara bulan Mei atau Juni 2024 sebanyak 25 basis poin (bps) dan menjadi 5-5,25%.

Sebagai informasi, di sisi domestik, BI diketahui telah mempertahankan suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate, sebagai hasil rapat dewan gubernur pada 22-23 November 2023. BI rate dipertahankan di level 6%, sama seperti level saat kenaikan bulan lalu sebesar 25 basis points (bps) pada 19 Oktober 2023.

Teknikal Rupiah

Tren penguatan rupiah dalam basis waktu per jam secara teknikal masih cukup kokoh. Bahkan, dengan penguatan yang terjadi kemarin, Senin (27/11/2023) semakin meningkatkan peluang rupiah untuk menutup gap up yang sempat terjadi 21 November lalu ke posisi Rp15.460/US$. Posisi bisa dibilang sebagai support atau target penguatan terdekat yang potensi diuji.

Di lain sisi, pelaku pasar juga perlu mencermati apabila ada pembalikan arah melemah bisa ke posisi Rp15.535/US$. Angka ini merupakan resistance yang didapatkan dari garis rata-rata selama 100 jam atau moving average 100 (MA100).

Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS