
Kredit Tembus Rp6.863 T di Oktober, Korporasi Mendominasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan Bank Indonesia (BI) soal Uang Beredar (M2) mencatat penyaluran kredit sebesar Rp6.863,0 triliun atau tumbuh 8,7% secara tahunan (yoy) per Oktober 2023. Peningkatan ini tipis dari sebulan sebelumnya sebesar Rp6.804,5 triliun atau 8,7% yoy.
Bila dirinci, kredit korporasi menjadi penyumbang terbesar dengan penyaluran sebesar Rp3.518,5 triliun atau naik 8,0% yoy pada Oktober 2023. Sementara itu, kredit perorangan mengalami pertumbuhan 9,4% yoy menjadi Rp3.289,7 triliun pada Oktober 2023, dari sebulan sebelumnya tumbuh 9,1%. Sedangkan kredit lainnya tumbuh 14,0% menjadi Rp54,8 triliun, pertumbuhan ini turun dari sebulan sebelumnya yakni 21,3% yoy.
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada Oktober 2023 disebabkan oleh perkembangan Kredit Modal Kerja sebesar 8,0% yoy, bersumber dari pertumbuhan sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan yang tumbuh 24,6% yoy, sedikit turun dari sebulan sebelumnya sebesar 26,2% yoy.
Kredit Investasi tumbuh 9,4% yoy pada Oktober 2023, ditopang oleh sektor industri pengolahan serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Selanjutnya, Kredit Konsumsi tumbuh 9,1% yoy bersumber dari Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor, dan Kredit Multiguna.
Sementara itu, penyaluran kredit kepada UMKM pada Oktober 2023 tumbuh 8,3% yoy, dengan kredit UMKM skala mikro sebesar 25,3% yoy.
Perkembangan penyaluran kredit ini pun telah mempengaruhi perkembangan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2023, yang telah tumbuh lebih rendah. Posisi M2 pada Oktober 2023 tercatat sebesar Rp8.505,4 triliun atau tumbuh 3,4% yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,0% yoy.
(Zefanya Aprilia/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Pertumbuhan Kredit Bank di Bawah Target, Ini Penyebabnya
