Ini Dia Tips Mengatasi Momok Investasi Forex

Ayyi Hidayah, CNBC Indonesia
Sabtu, 25/11/2023 14:26 WIB
Foto: Professional Trader, Dennis SLL memberikan pemaparan dalam acara Kelas Cuan bersama Finex di ALILA SCBD, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi di forex tidak cukup dengan money management dan belajar makro ekonomi saja. Momok yang paling ditakutkan bagi investor forex adalah margin call.

"Kenapa margin call, karena kita fomo dan tidak mengerti strategi dan biasanya pemula selalu ingin balas dendam, dan itu bisa jadi lingkaran setan dan kayak judi yang bisa bikin rugi terus," kata Dennise SLL, Professional Trader, dalam acara Kelas Cuan CNBC Indonesia dan Finex "Jalan Ninja Jadi Sultan Lewat Trading Forex", di Jakarta, (25/11/2023).

Untuk itu, sebelum terjun berinvestasi di forex kita harus benar-benar paham terlebih dulu segala risiko dan analisanya. Menurut Dennise, kita jangan pernah ikut-ikutan, apalagi gambling dengan investasi forex.


Foto: Professional Trader, Dennis SLL memberikan pemaparan dalam acara Kelas Cuan bersama Finex di ALILA SCBD, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Professional Trader, Dennis SLL memberikan pemaparan dalam acara Kelas Cuan bersama Finex di ALILA SCBD, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Setelah menjalani investasi forex selama tujuh tahun, Dennise memberikan tipsnya untuk mengatasi momok margin call di investasi forex. Pertama, kita harus tahu dulu ilmunya, dan cara analisanya.

Kedua, jangan gunakan uang panas apalagi pinjaman. Ketiga, masuk secara bertahap dan kenali profil risiko kita, jangan fomo dan greedy atau ingin cepat untung dan balik modal.

"Jadi aku sendiri waktu baru mulai rugi sampai Rp55 juta, bahkan kena margin call sampai belasan kali. Namun, ketika itu pilihannya cuma dua, kapok atau mengakui kesalahan dan belajar lagi. Baru merasa nyaman dan bisa untung itu jadi gak cepat dan butuh proses," tutup Dennise.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan