Timnas AMIN Serang IKN, Sebut Banyak Investor Kebingungan

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Kamis, 23/11/2023 06:55 WIB
Foto: Ilustrasi/ Investasi di IKN/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Co-Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Thomas Lembong menuding proyek Ibu Kota Nusantara minim informasi ke publik. Dia mengatakan para investor jadi kebingungan apakah akan untung atau buntung ketika menanamkan modalnya di sana.

"Menurut kami data dan informasi mengenai IKN ini minim sekali yang terbuka ke publik, bahkan banyak investor bilang ke saya, mereka tanya ke pejabat berapa margin keuntungan yang bisa saya dapat kalau saya investasi modal di IKN, katanya tidak ada yang bisa jawab," kata Thomas dalam acara Your Money Your Vote di CNBC Indonesia, Rabu (22/11/2023).

Dia mengatakan tidak adanya informasi publik yang mencukupi ini disebabkan oleh proses legislasi yang buruk. Menurut dia, proses pembentukan Undang-Undang IKN dilakukan secara tertutup dan buru-buru.


"Proses legislasi untuk meratifikasi UU IKN itu mendadak, tiba-tiba satu hari kita bangun, UU-nya sudah jadi," ujar dia.

Thomas mengatakan karena itu Anies-Muhaimin sangat memperhatikan minimnya partisipasi publik dalam proyek IKN tersebut. Dia mengatakan partisipasi publik itu akan diperbaiki apabila Anies-Imin terpilih. Caranya dengan membuka konsultasi publik mengenai IKN.

"Tidak mungkin pemimpin itu mengetahui semuanya, jadi keterbukaan terhadap informasi, terhadap sudut pandang yang berbeda dan perpaduan dari berbagai perspektif yang beda itulah yang menghasilkan kebijakan yang optimal," kata dia.

Meski mengkritik IKN, Thomas mengatakan bukan berarti Anies-Muhaimin ingin menghentikan proyek tersebut. Dia mengatakan apabila kelak terpilih nantinya, keduanya wajib melanjutkan proyek itu karena sudah diamanatkan oleh Undang-Undang. Akan tetapi, dia menilai konsultasi publik yang baik akan menghasilkan kebijakan yang lebih akurat mengenai kelanjutan pembangunan ibu kota yang baru.

"Proyek apapun juga itu bisa digas atau direm. Kalau memang sudah jadi UU, kita harus patuh, tapi apakah ini mau digas atau digas secara halus atau menengah atau mau direm. Itu menurut saya harus melalui konsultasi publik," kata dia.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Erwin Aksa membantah tudingan proyek IKN dibuat tanpa perencanaan yang matang. Prabowo-Gibran adalah pasangan yang punya visi-misi paling jelas untuk melanjutkan program Jokowi, termasuk IKN. Erwin mengatakan proyek IKN disusun secara matang oleh Bappenas dan diawasi oleh legislator di DPR. "Negara ini tidak dibangun secara ugal-ugalan," kata dia yang juga hadir sebagai narasumber.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Iran-Israel & Trump Bikin Cemas, Investor Lari Kemana?