Paslon Capres Ini Colek Soal Bunga Bank BUMN, Kenapa Nih?

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
25 October 2023 13:30
Cover Artikel CNBC Indonesia Best Bank of The Year
Foto: Ilustrasi Bank (CNBC Indonesia/ Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasangan calon (Paslon) presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan dan Cak Imin (AMIN), telah merilis lembaran visi misi mereka dengan komitmen untuk menciptakan sektor keuangan yang tangguh dan efisien di Indonesia. Salah satu aspek yang mereka fokuskan adalah regulasi terkait bunga perbankan.

Dalam upayanya untuk meningkatkan fungsi perbankan sebagai perantara yang efisien, AMIN berencana mendorong bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memperbaiki efisiensi operasional mereka. Hal ini diharap dapat menciptakan suku bunga kredit yang lebih kompetitif bagi masyarakat.

"Khususnya bank BUMN untuk memperbaiki efisiensi operasional menuju suku bunga kredit yang kompetitif," sebagaimana tertulis dalam booklet tersebut.

Tak sampai di situ, pasangan eks gubernur Jakarta dan Ketua Umum Partai PKB itu juga menginisiasi "Agenda Khusus" yang melibatkan 28 kelompok masyarakat.

Mereka yakin bahwa meningkatkan kesejahteraan kelompok masyarakat ini akan berdampak positif pada kesejahteraan nasional. Agenda ini dikenal sebagai "28 Simpul Kesejahteraan."

Salah satu dari 28 kelompok yang diprioritaskan adalah Investor & Pelaku Pasar Modal/Uang. AMIN ingin menciptakan rasa aman dan nyaman bagi investor ini dengan menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah dan stabil, serta suku bunga perbankan yang bersaing.

Mereka percaya bahwa tindakan ini akan mendorong pertumbuhan sektor riil, merangsang pertumbuhan pasar modal, dan menggerakkan sektor keuangan secara keseluruhan.

Terlepas dari visi tersebut, pada prakteknya, bunga kredit belum menjadi penopang utama dalam industri perbankan.

Menurut catatan CNBC Maret lalu, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sekaligus ketua Himbara, Sunarso, menegaskan bahwa perbankan sejauh ini tidak mendapatkan keuntungan besar dari bunga kredit.

Menurutnya, pendapatan bunga bank BRI telah mengalami penurunan secara signifikan, bahkan jika laba bersih meningkat secara substansial. Dia mengungkapkan bahwa pendapatan bersih BRI lebih dipengaruhi oleh penyaluran layanan kredit daripada pendapatan bunga.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, yang menyatakan bahwa margin bunga bersih (NIM) di Bank Mandiri terus menurun, dan masa depannya diperkirakan akan tetap datar.

Sementara Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI), Adi Sulistyowati, menekankan fokus BNI pada pertumbuhan perusahaan dan pendapatan berbasis biaya dengan memperkuat sistem IT dan digital.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cawapresnya Lebih Kaya, Harta Anies-Cak Imin Rp 38,47 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular