Laba Pengelola Starbucks RI Jeblok 5,18%, Efek Dukung Israel?

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
22 November 2023 15:45
Ilustrasi Starbucks instant coffee (Tangkapan layar Shoppe)
Foto: Ilustrasi Starbucks instant coffee (Tangkapan layar Shoppe)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten jaringan ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,49 triliun pada kuartal III-2023. Jumlah ini turun 5,18% secara tahunan (yoy) dari Rp1,57 triliun.

Padahal, MAPI mencatatkan kenaikan pada kinerja top line perusahaan. Mengutip laporan keuangannya, pendapatan bersih tercatat melonjak 26% menjadi Rp23,79 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Bila dirinci, terjadi kenaikan pada setiap pemasukan. Adapun penjualan eceran dan grosir menyumbang porsi terbesar yakni Rp22,65 triliun. Kemudian komisi penjualan konsinyasi - bersih sebesar Rp959,54 miliar, pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan sebesar Rp78,48 miliar, pendapatan lain-lain sebesar Rp105,26 miliar.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, MAPI juga mencatatkan kenaikan pada beban. Beban pokok penjualan dan beban langsung tercatat sebesar Rp12,93 triliun, naik 25,16% yoy. Jumlah beban usaha juga naik 31,4% yoy menjadi Rp8,29 triliun pada kuartal III-2023.

Sementara itu, liabilitas perusahaan tercatat naik menjadi Rp12,64 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini dari setahun sebelumnya sebesar Rp11,24 triliun.

Jumlah ekuitas juga naik menjadi Rp24,58 triliun kali ini dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp20,97 triliun.

Dengan demikian, total aset MAPI pada kuartal III-2023 menjadi Rp24,58 triliun dari setahun sebelumnya sebesar Rp20,97 triliun.

Seperti diketahui, MAPI merupakan emiten induk dari pengelola brand minuman Starbucks di Indonesia melalui anak usahanya PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB). MAPB baru dibentuk Juni 2016 lalu untuk mengkonsolidasi empat anak usaha MAPI sebelumnya yaitu PT Sari Coffee Indonesia (pengelola Starbucks Indonesia), PT Sari Pizza Indonesia (pengelola Pizza Marzano dan Pizza Express), PT Sari Ice Cream Indonesia (pengelola Cold Stone dan Godiva) dan PT Premier Doughnut Indonesia (pengelola Krispy Creme).

Starbucks, yang merupakan brand kopi terbesar di dunia asal Amerika Serikat (AS) itu benar-benar terdampak dari perang Hamas-Israel. Hal ini lantaran Starbucks disebut-sebut mendukung Israel.

Saham MAPI pun terpantau menguat 0,61% ke 1.655 pada penutupan sesi I Rabu (22/11/2023). Namun begitu, RTI Business mencatat saham MAPI terus terkoreksi sepanjang bulan ini.

Dalam sebulan terakhir, MAPI tercatat ambles 15,35%. Sementara dalam seminggu terakhir, MAPI tercatat terkoreksi 1,78%.


(Zefanya Aprilia/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Boikot Starbucks Dukung Israel, Saham MAPI Kena Imbasnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular