Qlola by BRI Tawarkan Inovasi Ini bagi Nasabah Wholesale

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Rabu, 15/11/2023 08:48 WIB
Foto: Director Of Wholesale And Institution Business BRI, Agus Noorsanto dalam acara Road To CNBC Indonesia Award 2023. (CNBC IndonesiaTV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melalui platform QLola terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis segmen wholesale yang terus berkembang di era digital. Adapun dalam waktu dekat, platform ini akan bisa digunakan oleh nasabah-nasabah BRI di luar negeri.

"Misalnya kami punya kantor cabang di Singapura, Taiwan, New York, kemudian di Timor Leste, itu juga bisa digunakan oleh nasabah-nasabah kami yang beroperasi di sana, yang juga mungkin supply chain dari Indonesian related company di sini," ungkap Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto dalam keterangan tertulis, Rabu (15/11/2023).

Seperti diketahui, QLola by BRI adalah platform layanan transaksi untuk badan usaha, mulai dari korporasi hingga retailer. Oleh karena itu, menurutnya, berbagai upaya terus dilakukan dalam pengembangan fitur-fitur demi memudahkan nasabah wholesale dalam bertransaksi langsung melalui satu sistem.


Melalui QLola, nasabah pun dapat memonitor aktivitas bisnisnya mulai dari holding atau principal hingga subsidiary, atau bahkan mitra yang ada di luar negeri. Inovasi-inovasi layanan tersebut, ujar Agus, mulai dari cash management, forex, investment, custody, trade finance, bank garansi, ekspor, dan impor.

"Kemudahan-kemudahan dalam layanan tersebut yang kami berikan. Bahkan satu hal misalnya, sekarang yang kami berikan kepada nasabah, dia bisa mengetahui giro balance di seluruh bank. Jadi misalnya dia punya beberapa rekening, dengan satu klik bisa masuk. Nah, itu fitur-fitur yang menarik," tuturnya.

Dia menambahkan, kemudahan-kemudahan tersebut diberikan karena industri membutuhkan solusi rantai pasok yang terintegrasi secara digital. Misalnya consumer goods atau fast moving consumer goods membutuhkan layanan transaksi terintegrasi mulai di tataran korporasi, distributor, retailer, sampai ke konsumen di bawah.

Contoh lainnya, yakni vendor atau supplier yang ketika bertransaksi dapat melakukan payment secara langsung. Kemudian kebutuhan financing bisa langsung terkoneksi dengan supply chain financing yang difasilitasi BRI dalam QLola.

Dia menambahkan nasabah juga bisa melakukan invoicing kepada para pelanggan karena tersedia corporate billing management dalam QLola. Kemudian ketika nasabah wholesale membutuhkan invoice financing, BRI bisa langsung memberikan pinjaman di QLola.

"Perusahaan membutuhkan bank yang memang punya network, yang menyentuh ke seluruh wilayah operasi mereka. Katakanlah dia bergerak di fast moving consumer goods, dia butuh partner bank yang memang punya network sampai ke bawah. Kenapa? Di samping punya network, dia punya fasilitas yang bisa membiayai korporasinya, bisa juga melayani transaksi hingga ke distributor, hingga ke retailer-nya juga di bawah," lanjut Agus.

Dengan demikian, menurutnya dengan network dan kehadiran QLola, BRI terus berinovasi untuk memperkuat ekosistem bisnis wholesale dari hulu hingga ke hilir. QLola pun menciptakan efisiensi dan efektivitas melalui transparansi kegiatan bisnis secara digital.

Di sisi lain, setiap inovasi layanan digital BRI harus dapat memberikan kemudahan, kecepatan, akurasi, dan keamanan atas berbagai layanan transaksi yang digunakan oleh nasabah. Agus mengatakan, dalam berinovasi dalam layanan digital, faktor-faktor tersebut harus tetap diutamakan.

"Ke depan dalam mengembangkan setiap produk baru khususnya layanan digital seperti ini, memang harus dijamin dapat memitigasi risiko atas keamanan data nasabah. Hal itu sesuai dengan tujuan dan arahan dari Otoritas jasa Keuangan (OJK)," ujarnya menekankan.

Dengan demikian, kata dia, kebutuhan akan layanan digital perbankan dapat dipenuhi dengan baik. Perseroan menyadari tantangan layanan perbankan digital semakin besar seiring dengan luasnya penetrasi digital di masyarakat Indonesia.

Berdasarkan survei Asosiasi Jasa Pengguna Internet pada 2023, pengguna jasa internet mencapai 78,2% dari seluruh penduduk Indonesia yang jumlahnya 275 juta. Artinya jaringan internet saat ini sudah diakses sekitar 219 juta penduduk Indonesia.

"Hal ini tentu mendorong industri perbankan untuk semakin siap dalam berinovasi demi menyediakan layanan digitalnya sedemikian rupa, sehingga semakin memudahkan nasabah dan terpenuhi kebutuhan transaksinya. Inovasi tentu akan memudahkan bank dalam melakukan penetrasi dan memanfaatkan layanan digitalnya di tengah peluang market yang sedemikian besar di Indonesia saat ini," pungkasnya.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BRI Cetak Laba Rp13,80 Triliun di Q1-2025