
Emiten Grup Salim META Mau Delisting, BEI Gembok Perdagangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan penghentian Sementara saham PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) atau suspensi karena emiten tersebut berencana untuk melakukan go private dan voluntary delisting.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), suspensi tersebut terhitung sejak sesi I perdagangan efek hari Rabu, 8 November 2023 hingga pengumuman lebih lanjut.
Perseroan menyampaikan rencana untuk melakukan go private dan voluntary delisting kepada bursa setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPB) yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2023.
"Sehubungan dengan hal tersebut bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek perseroan di seluruh pasar terhitung sejak sesi I Perdagangan Efek hari Rabu, 8 November 2023 hingga pengumuman lebih lanjut," tulis manajemen BEI, Rabu (8/11).
BEI meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan khususnya yang berhubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan go private dan voluntary delisting.
Sebagai informasi, emiten infrastruktur grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) melaporkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik sebesar Rp156,86 miliar pada kuartal III-2023.
Jumlah ini berbalik dari periode yang sama setahun sebelumnya, di mana perusahaan laba Rp 65,56 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan periode 30 September 2023, emiten yang terafiliasi Grup Salim itu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan penjualan menjadi Rp 1,42 triliun. Jumlah itu terbang 132,07% dari perolehan setahun sebelumnya sebesar Rp 614,64 miliar.
Pendapatan kali ini ditopang oleh pendapatan usaha dan penjualan META sebesar Rp665,27 miliar, naik dari sebelumnya Rp602,14 miliar pada kuartal III-2022.
Kemudian, pendapatan usaha lainnya tercatat sebesar Rp11,6 miliar pada kuartal III-2023, menyusut dari Rp12,09 miliar pada periode yang sama setahun sebelumnya. Di samping itu, pendapatan konstruksi naik menjadi Rp749,5 miliar dari sebelumnya Rp405,9 miliar.
Seiring dengan meningkatnya kinerja top line perusahaan, jumlah beban langsung dan beban pokok perusahaan membludak menjadi Rp 950,22 miliar pada kuartal III-2023, dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp223,51 miliar.
Di samping itu, META juga mencatatkan kenaikan pada beban umum dan administrasi menjadi Rp179 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Beban keuangan juga tercatat naik menjadi Rp 370,8 miliar.
Jumlah aset META pun tercatat menyusut menjadi Rp11,10 triliun pada kuartal III-2023 dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 11,15 triliun.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bikin Joint Venture JKTMetro, Saham META Terbang Lagi
