Tarik Utang Baru, Pemerintah Terbitkan Global Sukuk

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan baru saja menerbitkan surat utang syariah berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau global sukuk.
Dilansir dari Reuters, Selasa (7/11/2023), surat utang tersebut terdiri dari dua jenis, pertama tenor 5 tahun dengan yield 5,6% dan tenor 10 tahun 5,8%.
Sementara itu, sumber CNBC Indonesia menyampaikan total target penerbitan adalah US$ 2-3 miliar atau Rp31 triliun - Rp46,5 triliun (kurs Rp15.500/US$).
Diketahui realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) per September 2023 masih melanjutkan tren positif. APBN surplus sebesar Rp67,7 triliun atau 0,32% terhadap produk domestik bruto (PDB). Sementara itu keseimbangan primer masih surplus Rp389,7 triliun.
Surplus APBN ditopang oleh penerimaan negara sebesar Rp2.035,6 triliun atau tumbuh 3,1% year on year. Adapun belanja negara tumbuh 2,8% year on year menjadi Rp1.967,9 triliun.
Realisasi pembiayaan penerbitan utang per September 2023 mencapai Rp198,9 triliun. Lebih rinci, pembiayaan tersebut terdiri dari penerbitan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp181,4 triliun (25,4%) dan pinjaman sebesar Rp17,4 triliun.
Meski demikian, dalam sisa akhir tahun diperkirakan ada peningkatan belanja yang signifikan. Ini akan membuat APBN menjadi defisit meskipun tidak setinggi yang sudah diperkirakan sebelumnya yaitu 2,3% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Rp486,4 triliun.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penyebab Cadangan Devisa RI US$155,7 M: Utang Sampai Devisa Migas