Bos BNI Buka-bukaan Soal Akselerasi Pertumbuhan Kinerja

dpu, CNBC Indonesia
31 October 2023 17:17
BNI
Foto: dok BNI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sukses mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga kinerja tetap solid.

Hal itu tercermin dari perolehan laba bersih BNI hingga September 2023 yang tumbuh sebesar 15,1% secara tahunan (Year on Year/YoY), mencapai Rp 15,8 triliun.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pencapaian laba yang baik ini didukung kinerja kredit yang mengalami akselerasi di kuartal ketiga. Akselerasi kredit ini membuat BNI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sampai dengan September 2023 sebesar 7,8% YoY menjadi Rp 671,4 triliun, yang didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan Perusahaan Anak.

"Sebagai dampak dari akselerasi kredit di segmen berisiko rendah, kualitas aset terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR)," ujar Royke, Selasa (31/10/2023).

Dengan demikian, kata Royke, rasio NPL per September telah berada di level 2,3% atau membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,0%. Sementara posisi LAR berada di level 14,4% atau membaik dibandingkan dengan posisi September 2022 di level 19,3%.

Kualitas aset yang terus membaik itu pun membuat perseroan dapat mengurangi pembentukan beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Hal ini membuat credit cost membaik dari 2,0% pada September 2022 menjadi 1,4% pada September tahun ini.

Royke mengungkapkan, di tengah naiknya risiko ekonomi global, BNI mengambil langkah prudent dengan membangun likuiditas yang kuat. Hingga September 2023, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 9,1% YoY, mencapai Rp 747,6 triliun.

"Adapun tren kenaikan suku bunga acuan yang mempengaruhi biaya bunga dana (Cosf of Fund/CoF) memang tengah mengalami tren peningkatan dan fenomena ini terjadi merata di industri perbankan. Namun di tengah kondisi tersebut, kami bersyukur CoF kami saat ini di kisaran 2%, secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi di atas 3%," kata Royke.

Hal ini juga tentunya didukung oleh channel digital BNI, yang mampu menghadirkan layanan yang kompetitif untuk mendorong pertumbuhan giro dan tabungan (Current Account Saving Account/CASA) berbasis transaksi yang kuat.

Disisilain, Rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus juga meningkat dari 18,9% tahun lalu menjadi 21,9% per September 2023, jauh di atas persyaratan modal minimum sebesar 13,8%. Tingginya rasio kecukupan permodalan ini memberikan BNI kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi bisnis dan investasi BNI group.

Melalui agenda transformasi berkelanjutan, perseroan juga berhasil melakukan reorganisasi yang diharapkan membangun pola kerja yang lebih agile, kolaboratif, dan cermat dalam mengelola risiko.

Perseroan pun terus mendapat dampak positif dari penguatan end to end credit process. Penguatan peran dari anak usaha juga semakin positif dalam memberi kontribusi kinerja BNI Group.

"Kami sangat bersyukur melihat kinerja positif hingga kuartal ketiga 2023 ini. Kami berkomitmen untuk terus mendorong tren pertumbuhan yang baik ini, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal dalam menjaga momentum pertumbuhan kredit dan ekonomi," ungkap dia.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kantor Cabang Berkurang, BNI Buka-bukaan Perkembangan Zaman Now

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular