
Bank BSI (BRIS) Bidik Pertumbuhan Kredit 17%, Ini Strateginya

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank syariah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 232 triliun, naik 15,94% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ini jauh di atas rata-rata industri yang per September 2023 tumbuh 8,96% yoy, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyebut pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga mendukung kinerja positif bank, yakni perolehan laba sebesar Rp4,2 triliun, tumbuh 31,04% yoy. Ia mengatakan saat ini bukan periode mudah bagi perbankan karena era suku bunga tinggi membuat kompetisi ketat.
"Tapi kita bersyukur BSI bisa tumbuh sustain, kita harapkan bisa lanjut di kuartal IV, harapannya terus tumbuh baik di tahun 2024," katanya dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal III/2023, Selasa (31/10/2023).
Dengan begitu, Hery membidik pertumbuhan pembiayaan BSI dapat terjaga di double digit. Yakni, di antara 15% sampai 17%.
Hery menjelaskan bahwa portfolio komposisi kredit BSI terdiri dari 30% pembiayaan korporasi dan 70% pada consumer dan retail. Namun, bank tetap menjaga pertumbuhan korporasi yang disebut membawa dampak value chain dan menambah tambahan bagi produk-produk BSI lainnya.
Maka dari itu, BSI menggunakan strategi meningkatkan hubungan reciprocal atau timbal balik dengan para debitur korporasi.
"Kita mengharapkan untuk mendapatkan tambahan, tidak hanya dari sisi penyaluran pembiayaan tapi juga bisnis lain. Misalnya, debitur korporasi tadi, menyalurkan trade finance lewat BSI ataupun juga transaksi FX (foreign exchange) ya," jelas Hery.
Kalau kebutuhan korporasinya besar, kata dia, harapannya kebutuhan karyawan dapat terpenuhi lewat program kredit BSI. Seperti misalnya pembelian rumah melalui program BSI Griya, pembelian kendaraan melalui BSI Oto, dan kebutuhan mendesak bisa melalui pembiayaan mitraguna dengan underlying payroll.
Lantas, Hery menyebut pihaknya harus mulai memilih debitur secara selektif yang sesuai dengan risk appetite BSI. Dan lagi, ia menekankan harus ada peluang reciprocal business antara BSI dan debitur.
Dengan demikian, Hery yakin pertumbuhan kredit BSI akan terjaga di sisa tahun ini.
(Zefanya Aprilia/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Perang Harga di Perbankan, BSI Lakukan Hal Ini