
Ini Cara Rukun Raharja (RAJA) Jaga Ketahanan Energi Nasional

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia saat ini memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar. Hal ini pun diakui oleh Direktur Utama PT Rukun Raharja Tbk Djauhar Maulidi.
Menurutnya EBT merupakan sebuah keniscayaan dan ke depan industri harus siap mendorong penerapannya demi menjaga ketahanan energi nasional dan keberlanjutan.
Untuk Rukun Raharja sendiri dalam menjaga ketahanan energi selalu berusaha memperbanyak penemuan lahan minyak dan gas baru lewat eksplorasi.
"Kami menyadari bahwa ESG juga tantangan yang harus dihadapi di mana kita komitmen pada 2060. Dan kami coba masuki satu bidang yaitu hilirisasi gas dan menjajaki petrochemical di mana kedepan bisa menbuat energi yang lebih bersih," ujar Djauhar, Selasa (31/10/2023).
Dirinya juga tidak menampik bahwa transisi energi saat ini tidak bisa dilakukan secara langsung dan butuh waktu atau proses yang harus dilakukan oleh industri. Pasalnya, penggunaan energi fosil saat ini masih sangat dibutuhkan.
Ia pun yakin bahwa industri tentunya saat ini punya komitmen besar dalam mendorong penggunaan energi bersih ke depan.
Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat pemanfaatan penggunaan EBT di Indonesia hingga semester I-2023 secara keseluruhan baru mencapai 12.736,7 Megawatt (MW).
Angka ini merupakan hasil kontribusi dari PLT Air sebesar 6.738,3 MW, PLTBio 3.118,3 MW, PLT Panas Bumi 2.373,1 MW, PLT Surya 322,6 MW, PLT Bayu 154,3 MW, PLTBio , serta PLT Gasifikasi batu bara 30,0 MW.
"Kita (industri) tidak bisa langsung switch ke energi hijau. Tentu peran batubara dan minyak diperlukan. Peran gas akan jadi dominan karena ini transisi periode sebelum menuju ke energi yang bersih dan hijau," terangnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Rukun Raharja (RAJA) Melonjak 123% di Kuartal III-2023
