Rupiah Loyo & Suku Bunga Tinggi, Cek Hasil Stress Test OJK

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
31 October 2023 07:05
Mahendra Siregar dalam acara konferensi pers asesmen sektor jasa keuangan & kebijakan OJK hasil RDK bulanan Oktober 2023. (Tangkapam layar Youtube Otoritas Jasa Keuangan)
Foto: Mahendra Siregar dalam acara konferensi pers asesmen sektor jasa keuangan & kebijakan OJK hasil RDK bulanan Oktober 2023. (Tangkapam layar Youtube Otoritas Jasa Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan stress test untuk lembaga keuangan termasuk perbankan, merespons tekanan dari ekonomi global.

Ketua Dewan Komisioner Mahendra Siregar mengatakan terdapat sejumlah parameter yang digunakan dalam uji tekanan ini, di antaranya dampak pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan inflasi, lonjakan suku bunga, hingga perubahan harga komoditas.

"Ini biasanya dikaitkan dengan perubahan cepat yang terjadi dan membawa dampak atau risiko kondisi yang ada," ungkap Mahendra dalam Konferensi Pers RDK OJK pada Senin, (30/10/2023).

Dari hasil stress test tersebut, OJK melihat bahwa portofolio perbankan tidak terlalu terpengaruh pada dampak ekonomi makro global tersebut.

"Dilihat dari kacamata perubahan nilai tukar, portofolio perbankan secara umum relatif tidak terpengaruh. Karena posisi devisa netonya tetap stabili di 1,76%, hanya naik sedikit dari 1,72% dari tahun sebelumnya," kata dia.

Sementara dari sisi threshold, penghitungan tadi menunjukkan kondisi yang relatif tidak memberi pengaruh besar.

Kendati demikian, OJK meminta agar lembaga jasa keuangan dapat lebih mencermati risiko pasar serta senantiasa menjaga kecukupan modal sebagai penyangga risiko dengan mengantisipasi potensi kerentanan yang mungkin terjadi, serta memastikan ketersediaan likuiditas yang memadai.

Sebelumnya, OJK meminta perbankan untuk memperkuat pencadangan (CKPN) seiring dengan potensi risiko selama periode suku bunga yang relatif tinggi.

Diketahui, eskalasi tensi geopolitik global membuat volatilitas di pasar keuangan. The Fed telah memberikan sinyal untuk mempertahankan era suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama. 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Bank Lesu di Kuartal I-2024, OJK Ungkap Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular