Perkuat Peran Bank Syariah, BSI Perkuat Layanan Sektor Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI, Bob Tyasika Ananta dibutuhkan langkah mitigasi tepat untuk menghadapi era suku bunga tinggi berpotensi berlangsung lama. Antisipasi ini pun juga dilakukan oleh BSI, sebagai bank syariah terbesar di tanah air.
Langkah yang dilakukan antara lain, memberikan dukungan terhadap transisi keuangan, yakni dengan melakukan pergeseran dari transaksi secara manual menjadi elektronik. Adapun saat ini, sebanyak 80% layanan BSI sudah beralih elektronik.
"Ke depan akan lebih besar lagi walaupun in terms of rupiah masih cukup dominan secara fisik," kata Bob dalam Road to CNBC Indonesia Award 2023 Best Sharia Banks Senin (30/10/2023).
Selanjutnya adalah BSI memiliki keunikan dengan menawarkan produk gadai yang tidak disediakan oleh layanan perbankan lainnya. Khususnya untuk masyarakat menengah ke bawah.
BSI pun memperkuat bisnis treasury, yang saat ini masih cukup menantang. Pertama adalah cakupan layanan keuangan syariah di Indonesia yang hanya mencapai sekitar 7,3%.
"Populasi Indonesia dominasi muslim, tapi share syariah cuma sekitar 7,3%. Kenapa? Mungkin karena pemain syariah belum terlalu banyak. Jadi, memang kita harus membangun counter part-counter part di syariah," jelas dia.
Tantangan lainnya dari sisi treasury adalah literasi keuangan di mana hanya sebanyak 7% masyarakat yang mengenal layanan keuangan syariah. Sehingga terdapat lebih dari 90% masyarakat belum kenal dengan layanan tersebut.
"Maka tugas BSI dan insan di perbankan syariah untuk meningkatkan literasi tersebut," tegas Bob.
Terakhir adalah dari segi instrumen yang disediakan. Oleh karena itu, BSI tengah mengembangkan pasar global sebagai awal untuk bisa memberikan solusi terhadap kebutuhan pasar tersebut dengan counterpart global.
(rah/rah)