Breaking News

Pendapatan GOTO Naik 31,9%, Rugi Turun 53% Jadi Rp 9,5 T

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
30 October 2023 16:45
Sejumlah pengemudi Gojek bersiap untuk mengendarai motor listrik usai peresmian shelter motor listrik G20 di kawasan pariwisata ITDC Nusa Dua, Bali, Rabu (19/10/2022). Sebanyak 50 motor listrik dengan merek Gesits dan Gogoro disediakan Electrum untuk armada ojek online (ojol) Gojek dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia, yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 mendatang di Nusa Dua, Bali. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Sejumlah pengemudi Gojek bersiap untuk mengendarai motor listrik usai peresmian shelter motor listrik G20 di kawasan pariwisata ITDC Nusa Dua, Bali, Rabu (19/10/2022). Sebanyak 50 motor listrik dengan merek Gesits dan Gogoro disediakan Electrum untuk armada ojek online (ojol) Gojek dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia, yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 mendatang di Nusa Dua, Bali. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten teknologi hasil merger dua raksasa startup terbesar RI, GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), mencatatkan perbaikan kinerja sepanjang kuartal III-2023. Pendapatan GOTO dalam sembilan bulan pertama tahun ini tercatat mencapai Rp 10,5 triliun, tumbuh 102,5% dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,0 triliun.

Perbaikan kinerja top line tersebut membuat kerugian perusahaan terpangkas 53% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 9,5 triliun hingga akhir September 2023, dari semula rugi bersih Rp 20,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Rugi bersih yang terpangkas lebih dari setengahnya disebabkan oleh beban operasional yang semakin menyempit. Beban gaji dan imbalan karyawan tercatat turun 5,8% menjadi Rp 4,2 triliun, meskipun perusahaan telah melakukan PHK masal belum lama ini.

Sementara itu beban iklan dan pemasaran turun 53,4% menjadi Rp 1,5 triliun dan insentif kepada pelanggan turun 37,4% menjadi Rp 9,7 triliun.

Jelang paparan kinerja keuangan tersebut, saham GOTO pada perdagangan Senin (30/10) ditutup stagnan di Rp 56/saham.

Sebelumnya saham GOTO ambruk signifikan pasca perusahaan menyelesaikan penambahan modal dan pengungkapan dari para pendiri yang menyebut akan melego sejumlah saham perusahaan yang dimiliki. Sepanjang pekan lalu saham GOTO ambles 11,11%, sedangkan dalam sebulan terakhir harga sahamnya telah jatuh 34,12%.

Sementara itu dibandingkan dengan harga IPO di Rp 338, harga saham GOTO hingga penutupan perdagangan hari ini telah ambruk 83,43%.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham GOTO Terbang 11%, Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular