
Ini Hantu dari AS yang Bikin Pasar Keuangan RI Gemetar

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan kenaikan imbal hasil (yield) surat utang Amerika Serikat (AS) meningkatkan keluarnya aliran dana asing (outflow) dari pasar negara berkembang (emerging market), termasuk Indonesia. Hal ini pada akhirnya ikut menekan kinerja pasar keuangan domestik.
Imbal hasil obligasi AS memang oleh banyak pihak disebut menjadi biang kerok utama pelemahan pasar keuangan emerging market, yang mana dana asing ramai-ramai kembali ke AS yang karena pasar keuangan Paman Sam semakin atraktif.
"Volatilitas di pasar saham, obligasi dan nilai tukar rupiah dalam tren peningkatan," ungkap Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK Mahendra Siregar dalam RDK OJK Senin (30/10).
Meski demikian dirinya masih tetap optimis dengan perkembangan pasar keuangan RI, khususnya jika dilihat dari indikator ekonomi yang masih stabil. Mahendra mengungkapkan inflasi domestik masih dalam target dan sejalan dengan ekspektasi pasar. Selain itu korporasi juga dinilai masih aktif dengan aktivitas manufaktur (IMI Manufaktur) masih ekspansi dan neraca perdagangan surplus.
Sejak awal tahun, pasar keuangan tercatat melemah, khususnya dari aksi jual beberapa waktu ke belakang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun 1,34% YtD. Sementara itu imbal hasil obligasi tercatat naik 25,44 basis poin (bps) sejak awal tahun. Kenaikan imbal hasil menandakan harga turun.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Bergejolak, Treasury dan Suku Bunga Bikin Worry!
