Dana Asing Mulai Masuk RI, Rupiah Menguat

rev, CNBC Indonesia
30 October 2023 09:35
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kejutan masuknya dana asing ke dalam negeri pada pekan lalu yang dirilis Bank Indonesia (BI).

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka di angka Rp15.910/US$ atau menguat 0,15%. Hal ini mematahkan tren pelemahan beruntun yang terjadi selama tiga hari terakhir sejak 25 Oktober 2023.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 09.00 WIB menguat sebesar 0,05% menjadi 106,61. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (27/10/2023) yang berada di angka 106,56.

Pergerakan rupiah hari ini terjadi di tengah masih kuatnya data ekonomi AS meskipun arus dana asing mulai masuk ke domestik pekan lalu serta sikap wait and see investor dalam negeri perihal data inflasi Indonesia.

Pekan lalu, AS telah merilis data pertumbuhan ekonominya untuk kuartal-III 2023. Tercatat ekonomi AS masih tumbuh kencang 4,9% (year on year/yoy) pada kuartal III-2023, tertinggi sejak kuartal IV-2022 atau hampir dua tahun.

Data S&P Global Manufacturing PMI Flash menunjukkan aktivitas bisnis AS meningkat ke level ekspansif yakni 50 pada Oktober 2023, dari 49,8 pada September. S&P Global Service PMI Flash juga menunjukkan penguatan menjadi 50,9 pada Oktober, dari 50,1 pada September.

Kuatnya ekonomi AS ini mengindikasikan bahwa inflasi saat ini semakin sulit untuk di tekan. Sebagai catatan, Inflasi AS masih stagnan di angka 3,7% (yoy) pada September 2023, jauh dari target The Fed yakni di kisaran 2%. Alhasil, higher for longer untuk suku bunga bank sentral AS (The Fed) akan terjadi beberapa waktu ke depan yang dapat menekan pasar keuangan domestik.

Sementara sentimen positif datang dari BI yang mencatatkan data transaksi 23-26 Oktober 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp1,04 triliun dengan rincian investor asing mencatat net sell sebesar Rp 2,57 triliun di pasar saham tetapi sudah melakukan net buy sebesar Rp 2,18 triliun di pasar SBN serta net buy di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp1,44 triliun.

Tidak sampai disitu, pada Rabu (1/11/2023), Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Oktober 2023 yang diproyeksikan masih tetap rendah meskipun inflasi bisa naik pada Oktober tahun ini. Terlebih, harga bahan pangan banyak yang melonjak mulai dari beras, bawang merah, cabai, hingga telur ayam.

Untuk diketahui, inflasi Indonesia ke 2,28% (year on year/yoy) tetapi naik secara bulanan (month to month/mtm) 0,19% pada September 2023.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Segini Harga Jual Beli Kurs Rupiah di Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular