Jokowi Panggil Sri Mulyani Cs ke Istana, Soal Rupiah Melemah?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
23 October 2023 16:32
Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2023. (CNBC Indonesia/Mentari Puspadini)
Foto: Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2023. (CNBC Indonesia/Mentari Puspadini)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo memanggil Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) ke Istana Kepresidenan, Senin (23/10/2023), di tengah melemahnya mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Pada hari ini dolar telah semakin mendekati angka Rp 16.000. 

Adapun KSSK terdiri dari menteri keuangan, gubernur Bank Indonesia (BI), ketua dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan ketua dewan komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang hadir pertama sekitar pukul 15.00 WIB. Akan tetapi dia belum dapat memberikan alasan pemanggilan KSSK ke Istana. 

Begitu juga dengan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Kepala LPS Purbaya Yudhi Sadewa yang tiba sekitar 15.20 WIB juga masih enggan membeberkan agenda rapat. "Nanti saja," kata Mahendra.

Sebagai informasi, dari Refinitiv, rupiah menembus level psikologis Rp15.900/US$ dan bahkan di tengah perdagangan sempat menyentuh angka Rp15.965/US$ atau melemah 0,60%. Posisi tersebut merupakan yang terlemah sejak 8 April 2020 atau sekitar 3,5 tahun terakhir.

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Andry Asmoro mengungkapkan tekanan terhadap rupiah datang dari faktor global, setelah pernyataan Jerome Powell yang menyebutkan kenaikan suku bunga acuan dibutuhkan untuk membawa inflasi AS ke 2%.

"Sentimen ini membawa Dollar Index terus tinggi di 106. Hari ini mata uang regional mostly melemah, terhadap dolar AS," ujar Andry kepada CNBC Indonesia, Senin (23/10/2023).

Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Intervensi ditujukan pada spot dan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF).

"Kami terus mengawal dengan masuk pasar baik di spot maupun di DNDF," ungkap Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto kepada CNBC Indonesia, Senin (23/10/2022).


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani, BI, OJK & LPS Sepakat: Sistem Keuangan RI Masih Aman!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular