Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Bagaimana Rupiah Hari Ini?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
Kamis, 19/10/2023 08:30 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia hari ini berpotensi menjadi angin segar untuk rupiah yang sudah melemah selama beberapa hari terakhir.

Melansir dari Refinitif, penutupan rupiah kemarin, Rabu (18/10/2023) berada di angka Rp15.725 terhadap dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,10% secara harian, dan melanjutkan pelemahan kemarin yang ditutup di posisi Rp15.710/US$. Sebagai informasi juga, pada perdagangan kemarin, rupiah sempat menguji posisi Rp15.735/US$ sebagai titik terlemahnya.

Pelemahan rupiah yang terjadi selama beberapa hari terakhir disinyalir karena tekanan eksternal yang cukup tinggi terutama dari China akibat pertumbuhan ekonomi yang walaupun tumbuh di atas ekspektasi tetapi masih di bawah target pemerintah negeri tirai bambu tersebut.


Diketahui, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal III/2023 tercatat sebesar 4,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) melampaui ekspektasi sebesar 4,4% yoy.

Berdasarkan data yang dirilis Biro Statistik Nasional China, Rabu (18/10/2023), pertumbuhan ekonomi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II/2023 sebesar 6,3% yoy, namun menjadi yang tertinggi dalam rentang periode kuartal IV/2021-kuartal I/2023.

Lebih tingginya realisasi dibandingkan dengan ekspektasi tersebut merupakan buah dari serangkaian kebijakan yang diambil dalam beberapa bulan terakhir untuk menstabilkan ekonomi dalam negeri. Kendati di atas ekspektasi, namun PDB China tersebut masih di bawah target China yakni 5%. Alhasil sebagai negara dengan tujuan utama ekspor Indonesia, perlambatan di China memberikan dampak juga kepada pasar keuangan domestik.

Di sisi lain, dari dalam negeri akan ada pengumuman hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan dilaksanakan sekitar pukul 14.00 (WIB) hari ini, Kamis (19/10/2023).

Pelaku pasar memperkirakan bank sentral RI tersebut masih akan menahan suku bunga acuan di level 5,75%. Akan tetapi, pelaku pasar juga menunggu apakah Gubernur BI Perry Warjiyo akan memberi sinyal-sinyal yang berbeda untuk kebijakan mendatang mengingat bank sentral AS (The Fed) diprediksi masih akan hawkish.

Polling yang dilakukan CNBC Indonesia terhadap 14 instansi/lembaga, 13 di antaranya berekspektasi bahwa BI akan menahan suku bunganya, sementara satu lembaga memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,0%.

Tak hanya itu, hawa politik sudah kian memanas, pasalnya kemarin PDI Perjuangan telah mengumumkan bakal cawapres dari Ganjar Pranowo, yakni Mahfud MD.

Dalam pidatonya Mahfud mengatakan dirinya sudah mengenal sosok Capres Ganjar Pranowo dari tahun 2004. Menurutnya Ganjar merupakan sosok yang merakyat, berani dan mampu memperbaiki hal yang salah, juga memperjuangkan nilai politik yang diyakini benar.

"Jika penegakan hukum dilakukan dengan benar maka setengah masalah bangsa ini Insya Allah tuntas kalau hukumnya bagus maka segala aspek kehidupan masyarakat akan bagus juga," kata Mahfud.

Walaupun begitu, hal tersebut tak lantas membuat rupiah terapresiasi. Berbeda halnya dengan dengan pengumuman Joko Widodo sebagai calon presiden PDI-Perjuangan pada 14 Maret 2014 lalu yang membuat rupiah terbang. Rupiah pada hari itu menguat 0,17% dari Rp 11.690/US$ pada 13 Maret 2014 menjadi Rp 11.670/US$ pada 14 Maret 2014.

Tak hanya sampai situ, hari ini merupakan hari pertama pendaftaran pertama bagi nama calon pasangan capres-cawapres yang akan maju pada pemilu 2024 mendatang. Batas pendaftaran hingga 25 Oktober 2023. Oleh karena itu, tensi politik yang memanas potensi bisa menjadi penggerak rupiah selama beberapa hari ke depan.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal menggunakan basis waktu per jam, pergerakannya masih terus melemah, bahkan terpantau semakin konsisten di atas level psikologis Rp15.700/US$. Posisi ini bisa dinilai sebagai support terdekat yang juga berdekatan dengan garis rata-rata selama 100 jam atau moving average (MA100) sebagai target terdekat apabila ada potensial pembalikan arah menguat.

Kendati demikian, tren rupiah yang masih melemah juga masih memungkinkan terjadinya pelemahan lanjutan. Pelaku pasar perlu mencermati resistance sekitar Rp15.735/US$ yang potensi kembali di uji sebagai target pelemahan dalam jangka pendek karena posisi tersebut sempat di uji sebagai high candle kemarin, Rabu (18/10/2023).

Foto: Tradingview
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dplar AS dalam basis waktu per jam hingga Rabu, 10 Oktober 2023

CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com 

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(tsn/tsn)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS