Market Commentary

Saham TUGU Melesat, Gegara Rumor Bakal Bagikan Dividen?

Riset, CNBC Indonesia
Selasa, 17/10/2023 10:37 WIB
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten jasa asuransi yakni PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Selasa (17/10/2023), di tengah berhembusnya rumor bahwa perseroan bakal membagikan dividen interim.

Per pukul 10:07 WIB, saham TUGU terpantau melonjak 3,56% ke posisi harga Rp 1.310/saham. Saham TUGU pada sesi I hari ini ditransaksikan di kisaran Rp 1.265 - Rp 1.330 per saham.

Saham TUGU sudah ditransaksikan sebanyak 670 kali dengan volume sebesar 4,98 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 6,5 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 4,66 triliun.


Hingga pukul 10:07 WIB, di order bid atau beli, antrian pada harga Rp 1.265/saham, menjadi yang paling banyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 6.037 lot atau sekitar Rp 764 juta.

Sedangkan di order offer atau jual, antrian di harga Rp 1.350/saham, menjadi yang paling banyak yakni mencapai 10.767 lot atau sekitar Rp 1,4 miliar.

Melonjaknya saham TUGU terjadi di tengah berhembusnya rumor bahwa perseroan bakal membagikan dividen interimnya dengan nilai jumbo di akhir 2023.

Berdasarkan rumor yang beredar di kalangan pelaku pasar, TUGU berpotensi menebar dividen interim padaNovember atau Desember mendatang seiring perusahaan meraup untung besar daripenjualan saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan menang gugatan atas Citibank.

Apabila menilik laporan keuangan Asuransi Tugu per semester I-2023, perusahaan tercatat berinvestasi di saham PGEO (dalam kategori tersedia untuk dijual), yang notabene juga termasuk entitas usaha PT Pertamina (Persero), dengan total kepemilikan 282.400.000 lembar saham.

Belakangan pihak TUGU memaparkan dalam sebuah keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 2 Oktober 2023, perusahaan membeli saham PGEO sebanyak 18 kali, selama 28 Februari 2023 hingga 28 Maret 2023 di harga rerata Rp 840,32 per saham.

Dalam keterangan kepada bursa, biaya yang dikeluarkan TUGU dalam pembelian saham PGEO tersebut mencapai Rp 279,32 miliar.

Dalam keterbukaan tanggal 2 Oktober tersebut, manajemen menjelaskan perseroan sudah tidak memiliki kepemilikan di PGEO. Hanya saja tidak dijelaskan secara terperinci soal kapan dan di harga berapa TUGU keluar dari saham PGEO.

Dengan asumsi mengacu pada harga sebelum keterbukaan tersebut, yakni pada 29 September 2023, di mana harga penutupan PGEO Rp 1.445 per saham, keuntungan yang berpotensi diraup TUGU di PGEO sekitar Rp 128,74 miliar.

Tentu, ini hanya hitungan sederhana untuk menggambarkan potensi keuntungan besar yang bisa diraup TUGU di saham PGEO.

Selain meraup untung dari PGEO, diketahui pada 9 Februari lalu, pengadilan The Hong Kong Court of Final Appeal telah mengabulkan gugatan TUGU kepada Citibank N.A. Gugatan tersebut merupakan gugatan perdata terkait transaksi pemindahbukuan dan penutupan rekening (Final Appeal No. 11 of 2022 (Civil), on Appeal from CACV No. 548 of 2018).

Pengadilan mengabulkan banding yang diajukan oleh TUGU dan menyatakan bahwa pihaknya berhak menerima pembayaran dari Citibank atas nilai gugatan yang diajukan, senilai US$ 43,12 juta atau setara dengan Rp 650,64 miliar (asumsi kurs Rp15.089/USD pada 9 Februari) ditambah nilai bunga sejak 6 Oktober 2006 serta biaya peradilan yang telah dikeluarkan oleh perseroan.

Sehingga, adanya pengakuan pendapatan lain-lain dalam pencatatan pembukuan perseroan akibat adanya penggantian kerugian di tahun 2023 dan 2022 terkait dengan pembatalan beban kontinjensi yang cukup signifikan.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, manajemen TUGU belum memberikan konfirmasi mengenai rencana pembagian dividen interim.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat