Anjlok Lagi ke Rp15.700/US$, Bagaimana Nasib Rupiah Hari Ini?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
17 October 2023 08:07
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah kembali melemah ke level Rp15.700/US$ padahal sudah sempat tiga hari menguat dan data neraca dagang kembali mencetak surplus. 

Melansir data Refinitiv,  mata uang rupiah ditutup di angka 15.715/US$ atau melemah 0,22% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) per Senin (16/10/2023). Posisi ini memutus tren penguatan rupiah yang menguat selama tiga hari beruntun sejak 11 Oktober 2023.

Kendati rupiah melemah, pada kemarin, Senin (16/10/2023), Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca dagang beserta data ekspor dan impor Indonesia. Neraca perdagangan bulan September 2023 kembali mencatatkan surplus sebesar US$3,42 miliar. Dengan surplus ini, Indonesia telah mengalami surplus perdagangan selama 41 bulan berturut-turut.

Surplus ini lebih tinggi 0,30% (month to month/mtm) dari surplus bulan Agustus US$3,12 miliar, tetapi lebih rendah 1,54% (year on year/yoy) dari surplus September 2022. Adapun surplus disebabkan oleh impor yang turun 12,45% secara tahunan (yoy) dan 8,15% secara bulanan (mtm). Sementara itu, ekspor Indonesia pada September 2023 mencapai US$20,76 miliar, turun 16,17% secara tahunan (yoy) dan sebesar 5,63% (mtm).

"Neraca perdagangan Indonesia September 2023 mengalami surplus US$3,42 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$5,34 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,92 miliar," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dalam rilis BPS, Senin (16/10).

Di sisi lain, walau neraca dagang masih surplus bahkan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya, akan tetapi impor masih cukup rendah yang berarti masyarakat masih cenderung memilih untuk mengurangi belanja/konsumsinya sehingga berpotensi membuat perekonomian Indonesia sulit bertumbuh.

Pelemahan rupiah juga disinyalir terjadi karena arus modal keluar masih terus terjadi, mengingat spread antara US Treasury tenor 10 tahun dengan SBN tenor 10 tahun sudah semakin sempit yakni sebesar 212 basis poin.

Data transaksi 9 - 12 Oktober 2023 yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp4,32 triliun, terdiri dari jual neto Rp4,62 triliun di pasar SBN, jual neto Rp0,10 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp0,40 triliun di SRBI. Alhasil tekanan terhadap mata uang Garuda semakin tidak terbendung.

Pelemahan rupiah semakin kental mengingat suku bunga BI tampaknya akan kembali ditahan pada Kamis (19/10/2023) yakni di posisi 5,75%. Perlu diketahui, pada Kamis BI akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), hal ini patut diperhatikan pasalnya akan sangat berkaitan dengan bagaimana kebijakan bank sentral Tanah Air dalam menstabilkan nilai tukar rupiah. 

Teknikal Rupiah 

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, nilai tukar rupiah dalam melawan dolar AS masih bergerak dalam tren pelemahan. Penutupan harga kemarin menembus ke atas level Rp15.700/US$ semakin mendekati resistance selanjutnya di Rp15.730/US$ yang merupakan high yang sempat diuji pada pertengahan minggu lalu. 

Apabila resistance tersebut di tembus, peluang pelemahan ke Rp16.000/US$ menjadi kian memungkinkan, kendati demikian pelaku pasar tetap perlu mencermati area support sebagai target penguatan terdekat, pasalnya pergerakan harga ada potensi berbalik arah jika sudah dekat resistance. Posisi penguatan yang potensi diuji jangka pendek di Rp15.680/US$, angka ini diambil dari horizontal line low candle 13 Oktober 2023. 

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected] 

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sanggupkah Keputusan Bank Indonesia Dorong Rupiah Hari Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular