Harga CPO OTW Menguat 4 Hari Beruntun, Ini Pemicunya
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau menguat tipis di sesi awal perdagangan Selasa (17/10/2023) melanjutkan penguatan tiga hari beruntun sejak perdagangan pekan lalu.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau naik tipis 0,03% di posisi MYR 3.781 per ton pada pukul 08:00 WIB. Dengan penguatan nyaris empat hari beruntun harganya kini sudah di level 3.700.
Pada perdagangan awal pekan, Senin (16/10/2023) harga CPO ditutup melesat 1,15%% ke posisi MYR 3.780 per ton. Dengan ini, secara bulanan harganya sudah menguat 0,35%, dan koreksi tahunan terpangkas menjadi 9,44%.
Menguatnya harga CPO terjadi karena melemahnya ringgit dan ekspor yang lebih tinggi. Sebagaimana diketahui, ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-15 Oktober naik 5,6% menjadi 606.980 ton dibandingkan periode yang sama di bulan September, kata perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia.
Surveyor kargo lainnya, Intertek Testing Services, mengatakan ekspor naik 7,3% menjadi 623.245 metrik ton.
"Kami juga melihat penurunan produksi di Semenanjung Malaysia dan penurunan dua digit di Malaysia Timur," kata Paramalingam Supramaniam, direktur broker Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor yang dikutip dari Reuters.
Kendati demikian, impor minyak sawit India pada bulan September turun 26% dari bulan sebelumnya menjadi 834.797 ton, terendah dalam tiga bulan, karena persediaan yang lebih tinggi mendorong penyulingan untuk membatasi pembelian, sebuah badan perdagangan mengatakan pada hari Jumat.
Ringgit (MYR) yang merupakan mata uang perdagangan sawit, turun 0,19% terhadap dolar, menjadikan komoditas ini lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang asing.
Dalam minyak terkait, penurunan peringkat panen kedelai dalam laporan bulanan Departemen Pertanian AS (USDA) minggu lalu mengangkat harga.
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,7%. Kontrak minyak kedelai teraktif Dalian, DBYcv1, naik 1,2%, sedangkan kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 1,8%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait saat mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Dari dalam negeri, produsen terbesar Indonesia menurunkan harga referensi minyak sawit mentah (CPO) untuk periode 16-31 Oktober menjadi US$ 740,67 per ton dari US$ 827,37 per ton saat ini, menurut peraturan kementerian perdagangan pada Jumat (13/10/2023).
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(aum/aum)