Bank Muamalat Mau Listing Tahun Ini, Begini Kata Bursa

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
13 October 2023 20:40
Dok: Bank Muamalat
Foto: Dok: Bank Muamalat

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dikabarkan akan melakukan pencatatan saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir tahun 2023.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan hingga saat ini bank syariah pertama di Indonesia tersebut belum masuk pipeline dalam antrean penawaran umum perdana saham.

"Intinya belum masuk pipeline," ungkapnya saat ditemui di gedung BEI Jakarta, dikutip Kamis (12/10).

Sebagai informasi, Bank Muamalat Indonesia pada akhir tahun ini bukan untuk mencatatkan saham perdana. Bank telah menjadi perusahaan terbuka sejak 1993 tetapi sahamnya belum diperdagangkan di Bursa.

Bank Muamalat akan listing di bursa tanpa diikuti penawaran umum, sehingga tidak ada skema kepemilikan saham.

Tujuan dari listing ini selain untuk memenuhi ketentuan regulator adalah untuk memberikan kesempatan kepada publik untuk dapat ikut memiliki saham Bank Muamalat, serta untuk menambah likuiditas efek syariah di pasar modal.

Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji mengatakan bahwa Bank Muamalat menargetkan listing dilakukan pada Desember nanti.

"Rencananya [listing] pertengahan Desember 2023," kata dia.

Terkait hal tersebut, Bank Muamalat akal melakukan reverse stock split dengan rasio 3:2 saham baru untuk memenuhi ketentuan listing. 

"Reverse Stock Split direncanakan untuk dilakukan sebagai pemenuhan ketentuan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia," katanya.

Berdasarkan keterbukaan informasi, tanggal dimulainya penukaran sertifikat saham hasil reverse stock split jatuh pada 16 November 2023. Dengan demikian nilai nominal saham akan berubah, yakni Seri A dari Rp 200 per saham menjadi Rp 300, Seri B dari Rp 100 per saham menjadi Rp 150, dan Seri C dari Rp 30 per saham menjadi Rp 45 per saham.

Selain memenuhi ketentuan regulator, tujuan dari listing ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada publik untuk dapat ikut memiliki saham Bank Muamalat, serta untuk menambah likuiditas efek syariah di pasar modal.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sejarah Bank Syariah Pertama RI, Ada Tangan Dingin Soeharto

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular