
Pangkas Jumlah Saham, Bank Muamalat Siap Listing Desember Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. bakal melakukanĀ reverse stock splitĀ dengan rasio 3:2 saham baru. Reverse stock split atau menggabungkan seluruh saham yang beredar guna menjadikan nilai saham lebih proporsional dan berharga.
Mengutip keterbukaan informasi, nilai nominal saham dengan rasio tersebut akan berubah, yakni Seri A dari Rp 200 per saham menjadi Rp 300; Seri B dari Rp 100 per saham menjadi Rp 150 dan Seri C dari Rp 30 per saham menjadi Rp45per saham.
Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji mengatakan bahwa latar belakang dari aksi korporasi ini adalah untuk memenuhi ketentuanlisting.
"Reverse Stock Split (RSS) direncanakan untuk dilakukan sebagai pemenuhan ketentuan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (8/10/2023).
Berdasarkan keterbukaan informasi, tanggal dimulainya penukaran sertifikat saham hasil Reverse Stock Split jatuh pada 16 November 2023. Hayunaji mengatakan, pihaknya akan meminta persetujuan atas rencana ini dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan untuk diadakan Senin, 13November2023.
"Saham yang akan dicatatkan akan diinformasikan setelah persetujuan RUPSLB nanti, dengan berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku," lanjutnya.
Untuk diketahui, Bank Muamalat Indonesia telah menjadi perusahaan terbuka sejak tahun 1993 tetapi sahamnya belum tercatat di BEI. Bank pun akan listing di bursa tanpa diikuti penawaran umum, sehingga tidak ada skema kepemilikan saham.
Tujuan dari listing ini selain untuk memenuhi ketentuan regulator adalah untuk memberikan kesempatan kepada publik untuk dapat ikut memiliki saham Bank Muamalat, serta untuk menambah likuiditas efek syariah di pasar modal.
Hayunaji menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan listing dilakukan pada bulan Desember nanti.
"Rencananya [listing] pertengahan Desember 2023," kata dia.Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. bakal melakukanreverse stock splitdengan rasio 3:2 saham baru. Reverse stock split atau menggabungkan seluruh saham yang beredar guna menjadikan nilai saham lebih proporsional dan berharga.
Mengutip keterbukaan informasi, nilai nominal saham dengan rasio tersebut akan berubah, yakni Seri A dari Rp 200 per saham menjadi Rp 300; Seri B dari Rp 100 per saham menjadi Rp 150 dan Seri C dari Rp 30 per saham menjadi Rp45 per saham.
Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji mengatakan bahwa latar belakang dari aksi korporasi ini adalah untuk memenuhi ketentuanlisting.
"Reverse Stock Split (RSS) direncanakan untuk dilakukan sebagai pemenuhan ketentuan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (8/10/2023).
Berdasarkan keterbukaan informasi, tanggal dimulainya penukaran sertifikat saham hasil Reverse Stock Split jatuh pada 16 November 2023. Hayunaji mengatakan, pihaknya akan meminta persetujuan atas rencana ini dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan untuk diadakan Senin, 13November2023.
"Saham yang akan dicatatkan akan diinformasikan setelah persetujuan RUPSLB nanti, dengan berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku," lanjutnya.
Untuk diketahui, Bank Muamalat Indonesia telah menjadi perusahaan terbuka sejak tahun 1993 tetapi sahamnya belum tercatat di BEI. Bank pun akan listing di bursa tanpa diikuti penawaran umum, sehingga tidak ada skema kepemilikan saham.
Tujuan dari listing ini selain untuk memenuhi ketentuan regulator adalah untuk memberikan kesempatan kepada publik untuk dapat ikut memiliki saham Bank Muamalat, serta untuk menambah likuiditas efek syariah di pasar modal.
Hayunaji menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan listing dilakukan pada bulan Desember nanti.
"Rencananya [listing] pertengahan Desember 2023," kata dia.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Muamalat OTW Listing, Cek Data Terbaru Keuangannya