Breaking! Rupiah Makin Lemah, Dolar Sudah Tembus Rp15.700

rev, CNBC Indonesia
10 October 2023 11:32
Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah terpantau kembali tak berdaya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di saat keluarnya investor asing dari Indonesia serta ekspektasi kenaikan suku bunga AS.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah menembus level psikologis dan menyentuh posisi Rp15.710/US$ atau melemah 0,16%. Posisi ini merupakan yang terlemah sejak 30 November 2022 atau sekitar 11 bulan terakhir.

Pelemahan rupiah saat ini terjadi bersamaan dengan terjadinya capital outflow dari pasar keuangan Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatatkan data transaksi 2 - 5 Oktober 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp2,50 triliun.

Bahkan untuk data transaksi 25 - 27 September 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp7,77 triliun.

Hal ini tak lepas dari selisih imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun dengan Indonesia tenor 10 tahun yang kian menipis.

Saat ini, US Treasury tenor 10 tahun tercatat di angka 4,64%. Sementara SBN Indonesia tenor 10 tahun memberikan imbal hasil 7,00%. Hal ini menunjukkan selisih keduanya sudah semakin sempit yakni hanya sebesar 236 basis poin (bps). Alhasil, investor cenderung keluar dari Tanah Air dan masuk ke US Treasury yang cenderung lebih aman dengan rating yang jauh lebih tinggi dari Indonesia.

Tidak sampai disitu, munculnya kemungkinan bahwa bank sentral AS (The Fed) akan menempuh langkah kebijakan suku bunga acuan tinggi untuk jangka waktu lama atau yang dikenal dengan istilah higher for longer. Akibatnya, tingkat suku bunga acuan Fed Fund Rate akan lebih tinggi ketimbang suku bunga acuan bank sentral negara lain, termasuk Bank Indonesia.

Hal ini pun ditegaskan oleh Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menambahkan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS memang kini disebabkan kondisi eksternal yang tidak menentu, khususnya kebijakan suku bunga The Fed yang berpotensi masih akan tinggi demi menekan tren inflasi di AS yang sulit turun cepat.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Segini Harga Jual Beli Kurs Rupiah di Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular