Jelang Rapat OPEC, Minyak Kembali Menguat

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Rabu, 04/10/2023 09:27 WIB
Foto: Ilustrasi Kilang Minyak (AP/Eric Gay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia kompak dibuka menguat pada perdagangan Rabu (4/10/2023) menjelang pertemuan OPEC hari ini.

Hari ini harga minyak mentah WTI dibuka naik 0,21% di posisi US$89,42 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent dibuka naik 0,13% ke posisi US$91,04 per barel.


Pada perdagangan Selasa (3/10/2023), minyak WTI ditutup melesat 0,46% ke posisi US$89,23 per barel, begitu juga dengan harga minyak brent ditutup terapresiasi 0,23% ke posisi US$90,92 per barel.

Harga minyak pulih dan menetap sedikit lebih tinggi pada hari Selasa setelah tenggelam ke posisi terendah dalam tiga minggu, tertekan oleh penguatan dolar AS dan sinyal ekonomi global yang semakin suram namun didukung oleh pengetatan pasokan minyak mentah.

Adapun harga minyak merosot lebih awal karena dolar AS naik ke level tertinggi dalam 10 bulan terhadap sejumlah mata uang utama lainnya setelah data lowongan pekerjaan AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih ketat yang dapat mendorong The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga bulan depan.

Suku bunga yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga dapat mengurangi permintaan minyak.

Investor terus memantau perkembangan pasokan menyusul keputusan Arab Saudi dan Rusia bulan lalu yang memperpanjang pengurangan produksi hingga akhir tahun. Kedua negara tersebut tergabung dalam OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya.

Kelompok produsen diperkirakan akan mempertahankan kebijakan produksi tidak berubah ketika bertemu pada hari Rabu (4/10/2023), menjaga pasokan tetap terbatas.

Arab Saudi diperkirakan akan menaikkan harga jual resmi minyak mentah Arab Light ke Asia pada bulan November untuk bulan kelima berturut-turut, menurut survei Reuters.

Rusia tidak menetapkan kerangka waktu untuk larangan ekspor bahan bakar yang diperkenalkan bulan lalu, dan larangan tersebut akan tetap berlaku selama diperlukan untuk menstabilkan harga dan mengatasi kekurangan di pasar domestik, mengutip pernyataan dari Wakil Perdana Menteri Alexander Novak.

Pembicaraan untuk memulai kembali ekspor minyak Irak melalui pipa minyak mentah yang melintasi Turki masih berlangsung, ucap seorang pejabat perminyakan Irak kepada Reuters, sehari setelah Turki mengatakan operasi akan dimulai kembali minggu ini setelah terhenti selama hampir enam bulan.

Irak, produsen terbesar kedua OPEC, juga mengatakan akan memberikan 30 proyek minyak dan gas baru dalam putaran lisensi kelima dan keenam.

Dalam pasokan AS, data industri menunjukkan stok minyak mentah turun sekitar 4,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 29 September, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.

Data stok pemerintah AS akan dirilis pada hari Rabu (4/10/2023). Delapan analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah turun sekitar 500.000 barel dalam sepekan hingga 29 September.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(saw/saw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Iran-Israel Bikin Harga Komoditas Naik, RI Diuntungkan?