ETF Ether Sepi, Pasar Kripto Turun Serentak
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto kompak turun dalam 24 jam pasca-perdagangan ETF ethereum lesu. Merujuk dari CoinMarketCap pada Selasa (3/10/2023) pukul 05.29 WIB, pasar kripto melemah serentak. Bitcoin turun 1,37% ke US$27.513,69 meski secara mingguan masih menguat 4,66%.
Ethereum anjlok 4,20% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terapresiasi 4,37%. Solana juga turun 3,29% secara harian meski secara mingguan masih terbang 19,53%.
Begitu pula dengan Cardano yang melemah 2,63% dalam 24 jam terakhir dan secara mingguan berada di zona positif 5,83%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 1,92% ke angka 1.149,52. Open interest terdepresiasi 1,92% di angka US$24,40 miliar.
Sementara dilansir dari Alternative.me, bitcoin fear & greed index tercatat berada di posisi 50 yang mana merupakan kategori netral atau lebih tinggi dibandingkan hari kemarin (2/10/2023) yang berada di angka 48 dengan kategori netral juga.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 47 yang menunjukkan bahwa pasar sudah di fase netral dengan kondisi ekonomi saat ini.
Dilansir dari coindesk.com, pasar kripto, terutama bitcoin, telah mengalami reli yang cukup besar baru-baru ini, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persetujuan ETF berjangka eter Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan keputusan pemerintah lainnya, tulis QCP Capital dalam catatan baru-baru ini, menyoroti bahwa bitcoin telah naik 15% dalam dua minggu terakhir.
Namun, QCP memiliki kekhawatiran mengenai keberlanjutan reli ini, dengan adanya pergeseran permintaan dan data historis yang menunjukkan potensi penurunan pasar.
"Kami bahkan akan melangkah lebih jauh dengan mengatakan bahwa ETF yang hanya berjangka bisa dibilang merugikan harga spot, karena berpotensi mengalihkan permintaan dari pasar spot ke pasar sintetis," tulis mereka.
Sementara itu, ETF berjangka eter yang baru diluncurkan, volumenya tetap rendah sepanjang hari pertama perdagangan. Meskipun ETF ini keluar, mereka tidak mendorong perubahan harga secara besar-besaran.
Di antara ETF baru yang lebih populer saat ini, Ethereum Strategy ETF (EFUT) VanEck memperdagangkan hanya 25,000 lembar dengan harga rata-rata US$17 per lembar dengan total volume dolar hanya US$425.000.
Sebagai perbandingan, ProShares Bitcoin Strategy ETF (BITO) yang diluncurkan pada Oktober 2021 di tengah mengamuknya pasar kripto yang sedang naik daun memperdagangkan volume dolar lebih dari US$1 miliar pada hari pertama.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(rev/rev)