Road to CNBC Indonesia Awards

Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Perlu Diperbanyak

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
27 September 2023 16:01
Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Tahun 2023-2026, Jhon C.P. Tambunan dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2023. (Tangkapan Layar CNBC Indonesia TV)
Foto: Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Tahun 2023-2026, Jhon C.P. Tambunan dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2023. (Tangkapan Layar CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) John C.P. Tambunan mengungkap bahwa masalah sertifikasi profesi di bidang pasar modal masih menghadapi sejumlah tantangan. Yakni masih sedikitnya jumlah penyelenggara atau lembaga yang mengurusi sertifikasi profesi untuk izin perorangan.

Kondisi tersebut menjadi kendala untuk pemenuhan SDM berkualitas di pasar modal yang saat ini benar-benar dibutuhkan banyak perusahaan efek di Indonesia.

Seperti diketahui, saat ini lembaga pelatihan sekaligus sertifikasi profesi pasar modal yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ada The Indonesia Capital Market Institute (TICMI).

"Sampai saat ini kita memiliki kendala dalam bidang perseorangan di mana kita hanya memiliki satu lembaga sertifikasi profesi. Untuk mengatasi kendala yang terjadi pada anggota kami terkait permasalahan sertifkasi, Kami harus memberikan problem solving agar ini bisa teratasi," jelas John dalam rangkaian acara Road to CNBC Indonesia Award 2023, Rabu, (27/9/2023).

John pun mengatakan bahwa dirinya telah melaporkan masalah ini ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar lembaga sertifikasi profesi bisa diperbanyak seperti layaknya di Industri perbankan.

Dengan begitu, ke depan jumlah tenaga profesi di bidang pasar modal bisa semakin banyak dan dapat memenuhi kebutuhan industri.

"Saya waktu itu pernah hadir rapat dan laporkan ke Jokowi bahwa kita seharusnya seperti perbankan. Lembaga sertifikasi tidak bisa dimonopoli. Kita harus membuka ruang yang luas. Ke depan asosiasi akan mendirikan lembaga sertifikasi baru, untuk mengatasi kendala yang terjadi pada anggota kami," ungkap John.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KSEI Ungkap 57% Investasi Pasar Modal Didominasi Anak Muda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular