Bursa Karbon Terpopuler di Dunia, Nomor 1 Negara Tetangga

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
27 September 2023 17:05
Seorang karyawan berbicara di ponselnya saat emisi naik dari cerobong asap di pembangkit listrik tenaga batu bara Port Qasim yang dioperasikan oleh Port Qasim Electric Power Co., perusahaan patungan antara Power Construction Corp. of China (PowerChina) dan QInvest LLC, di Port Qasim, Provinsi Sindh, Pakistan, pada Rabu, 19 September 2018. Wang Xianfeng, wakil manajer umum di pabrik buatan China di tepi laut Arab, mengatakan Pakistan terlambat lima bulan dengan pembayaran listrik yang mulai dihasilkan oleh pembangkit 1.320 megawatt tahun lalu. (File Foto - Asim Hafeez/Bloomberg via Getty Images)
Foto: Seorang karyawan berbicara di ponselnya saat emisi naik dari cerobong asap di pembangkit listrik tenaga batu bara Port Qasim yang dioperasikan oleh Port Qasim Electric Power Co., (File Foto - Bloomberg via Getty Images/Bloomberg)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan karbon tengah menjadi perbincangan usai hadirnya Bursa Karbon di Indonesia per Selasa lalu, (26/9/2023). Lantas, bagaimana tren bursa karbon di luar negeri sejauh ini?

Melalui bursa karbon, masing-masing perusahaan berkesempatan memperdagangkan kredit karbonnya.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai transaksi efek di perdagangan perdana Bursa Karbon, Selasa (26/9/2023) sebesar Rp 29,2 miliar.

Menurut laporan Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik kepada wartawan, nilai tersebut mencakup total volume perdagangan karbon sebesar 459.953 ton CO2. Adapun total transaksi hariannya mencakup 27 transaksi.

Terlepas dari hingar-bingar transaksi bursa karbon di Indonesia tersebut, banyak penyelenggara bursa karbon yang telah naik sepak terjang tinggi di dunia carbon trading ini.

Melansir Carboncredits.com, terdapat empat bursa karbon yang mendapat ranking teratas dari segi kinerjanya. Berikut rangkumannya:

AirCarbon Exchange (ACX)

AirCarbon Exchange diluncurkan di Singapura pada tahun 2019 sebagai platform pertukaran digital bagi maskapai penerbangan untuk memperdagangkan kredit karbon. Perusahaan ini telah mengumpulkan total pendanaan sebesar $3,6 juta selama 3 putaran. Pertukaran karbon ini didanai oleh Deutsche Borse.

Pertukaran karbon di ACX menggunakan teknologi Distributed Ledger Technology (DLT) dalam arsitektur perdagangan komoditas tradisional. ACX juga memanfaatkan teknologi blockchain terkini untuk menciptakan kredit karbon yang disekuritisasi.

Ia memanfaatkan kecepatan dan efisiensi teknologi blockchain. Salah satu tujuan penggunaannya adalah untuk mendapatkan eksekusi, kliring, dan penyelesaian perdagangan T-0 secara instan.

Pertukaran bid/offer di ACX berfungsi seperti bursa perdagangan komoditas, menciptakan transparansi harga. Selain itu, hal ini memungkinkan pelaku pasar untuk Mark-to-Market nilai karbon dalam portofolio mereka.

ACX menggunakan gudang digital yang memungkinkan investor dengan mudah mengelola aset dalam portofolionya. Lebih dari 62% volume klien ACX berasal dari Singapura/SEA, sementara >55% proyek berasal dari Australia.

Carbon Trade Exchange (CTX)

Carbon Trade Exchange (CTX) adalah salah satu pemain paling awal di pasar karbon global, sejak tahun 2009. Tidak seperti pertukaran karbon lainnya, CTX adalah pertukaran spot berbasis anggota dengan berbagai peserta. Mulai dari pialang individu dan pengembang proyek hingga perusahaan besar.

CTX memungkinkan perdagangan kredit dari beberapa standar industri yang berbeda termasuk Standar Emas, Standar Karbon Terverifikasi Verra, dan Mekanisme Pembangunan Bersih PBB (UNFCCC). BioCarbon Registry merupakan tambahan terbaru, mulai April 2022.

Pembeli dapat membeli dan menghentikan kredit dalam jumlah 100 ton CO2e, yang merupakan volume perdagangan minimum CTX. Pertukaran karbon lainnya memiliki minimal setara dengan 1.000 ton, atau 1.000 kredit.

Toucan Protocol

Toucan Protocol membangun infrastruktur pasar karbon guna mendanai solusi krisis iklim. Bursa karbon ini mengumpulkan total pendanaan $7,5 juta selama 2 putaran.

Toucan Protocol memperkenalkan mata uang baru yaitu karbon yang dapat diprogram. Hal ini dilakukan dengan mengubah Unit Karbon Terverifikasi atau VCU menjadi kripto melalui Toucan Bridge miliknya sendiri.

Setiap CO2 atau TCO2 yang diberi token Toucan mewakili satu kredit karbon dunia nyata yang terverifikasi.

Xpansiv

Xpansiv yang berbasis di AS adalah salah satu bursa karbon yang terafiliasi platform CBL asal Australia pada tahun 2019. Perusahaan ini telah terbukti sangat populer di kalangan investor, setelah mengumpulkan total pendanaan sebesar $178,5 juta selama 7 putaran.

Xpansiv adalah pasar global untuk memperdagangkan berbagai komoditas berbasis data dan inklusif ESG. Pertukaran ini memberi harga pada transaksi berbasis karbon, energi, dan air.

Dengan menampung sekitar 90% dari seluruh transaksi kredit karbon sukarela di seluruh dunia, Xpansiv saat ini menjadi pemain dominan di pasar.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menko Luhut Mau Karbon RI Dijual ke Negara Lain

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular