Pengumuman Bos Sawit, Harga CPO Naik Nih Usai Jatuh 2 Hari

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
22 September 2023 09:45
Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat. Kamis (13/9). Kebun Kelapa Sawit di Kawasan ini memiliki luas 1013 hektare dari Puluhan Blok perkebunan. Setiap harinya dari pagi hingga siang para pekerja panen tandan dari satu blok perkebunan. Siang hari Puluhan ton kelapa sawit ini diangkut dipabrik dikawasan Cimulang. Menurut data Kementeria Pertanian, secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luasan sawit rakyat 5,61 juta hektare. Minyak kelapa sawit (CPO) masih menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan volume ekspor 2017 sebesar 33,52 juta ton. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau menguat di sesi awal perdagangan Jumat (22/9/2023) mematahkan perlemahan dua hari beruntun sejak perdagangan Rabu (20/9/2023).

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau naik 0,22% di posisi MYR 3.686 per ton pada pukul 08:00 WIB. Kendati menguat, harganya sudah jatuh ke level 3.600 imbas penurunan beruntun perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (21/9/2023) harga CPO ditutup ambrol 1,13 % ke posisi MYR 3.678 per ton. Dengan ini, dalam empat hari perdagangan harga CPO sudah melemah 2,83%, sementara secara bulanan jatuh 8,28%, dan ambruk lebih dalam mencapai 11,88% secara tahunan.

Menguatnya harga CPO terjadi di tengah turunnya harga minyak saingannya. Kerugian di pasar ekuitas Asia juga membebani komoditas termasuk kelapa sawit. Namun harga CPO terlihat bangkit usai data ekspor yang membaik.

Kontrak minyak kedelai Dalian DBYcv1 turun 3,4%, sedangkan kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 1,7%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) BOcv1 turun 0,8%, memperpanjang penurunan setelah penurunan 1,8% semalam karena panen di AS semakin cepat.

Penurunan tajam pada minyak kedelai di CBOT dan penurunan perdagangan minyak kedelai dan olein sawit Dalian memicu sentimen bearish terhadap kelapa sawit meskipun ekspor Malaysia meningkat, kata Dr Sathia Varqa, analis senior di Fastmarkets Palm Oil Analytics.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait saat mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Di sisi lain, Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-20 September naik 2,4% dari 1-20 Agustus, surveyor kargo Intertek Testing Services mengatakan pada Rabu (20/9/2023). Sementara, Surveyor kargo lainnya yakni AmSpec Agri Malaysia, mengatakan ekspor pada periode yang sama naik 1,8%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Capek Naik Empat Hari Beruntun, Harga CPO Mulai Loyo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular